Internasional

Kudeta Wagner Bikin Negara NATO Tetangga Rusia-Ukraina Panik

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 June 2023 14:00
FILE - Flags of NATO member countries flap in the wind outside NATO headquarters in Brussels, Feb. 22, 2022. As Western leaders congratulate themselves for their speedy and severe responses to Russia’s invasion of Ukraine, they’re also scratching their heads with uncertainty about what their actions will accomplish.  (AP Photo/Olivier Matthys, File)
Foto: AP/Olivier Matthys

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya kudeta oleh kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia pada akhir pekan lalu rupanya telah meningkatkan kewaspadaan di antara negara-negara Baltik Eropa.

Berbicara bersama rekan-rekannya dari Latvia dan Estonia pada Selasa (27/6/2023), Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis mengatakan bahwa kecepatan pemberontakan Wagner menggarisbawahi pentingnya strategis untuk memperkuat sayap timur NATO.

"Saya pikir selain menunjukkan realitas ketidakstabilan politik di Rusia, mereka juga menunjukkan faktor tambahan seberapa cepat detasemen di Rusia dapat bergerak dan bergerak di dalam wilayahnya," kata Landsbergis pada konferensi pers di Paris, seperti dikutip CNBC International.

"Perbatasan negara kami, ketiga perbatasan kami, hanya berjarak ratusan kilometer dari aktivitas tersebut, yang berarti bahwa mereka membutuhkan waktu delapan hingga 10 jam untuk tiba-tiba muncul di suatu tempat di Belarus, di suatu tempat yang dekat dengan Lithuania, di suatu tempat yang dekat dengan perbatasan Estonia ... dan itu memberi Anda gambaran bagaimana kami melihat situasi ini."

Landsbergis memperingatkan bahwa krisis politik Rusia menciptakan lingkungan yang lebih tidak stabil dan lebih tidak dapat diprediksi di wilayah Baltik.

"Oleh karena itu, permintaan kami selalu, kami perlu menangani pertahanan dan juga pencegahan wilayah Baltik dengan sangat serius," tambahnya.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Latvia Edgars Rinkevics menggambarkan pemberontakan Wagner sebagai contoh satu kejahatan melawan kejahatan lainnya.

"Kami perlu waktu untuk menilai bagaimana ini akan berdampak pada situasi internal di Rusia, tetapi juga bagaimana ini akan berdampak pada keamanan regional," kata Rinkevics, Selasa.

Rinkevics menambahkan bahwa pemerintah Latvia telah mendengarkan dengan sangat hati-hati pidato menantang Putin pada Senin malam, pernyataan pertama presiden Rusia sejak upaya pemberontakan Grup Wagner.

Sementara Jerman pada Senin menawarkan untuk mengirim sekitar 4.000 tentara ke Lithuania secara permanen untuk mendukung sayap timur NATO. Pengumuman ini disambut baik oleh anggota parlemen di Vilnius.

Menjelang KTT NATO yang akan diadakan di ibu kota Lithuania pada 11-12 Juli, Landsbergis mengatakan tawaran Jerman untuk menempatkan pasukan secara permanen di negara itu tidak berarti daerah lain harus dianggap enteng.

Berdiri di samping Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, Landsbergis mengatakan pemerintah Prancis dapat menjadi mitra yang tak ternilai dalam memperkuat kemampuan pertahanan udara negara-negara Baltik.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pun menegaskan kembali bahwa aliansi militer siap untuk mempertahankan setiap jengkal wilayah Sekutu. Pernyataan ini dikeluarkan setelah bertemu dengan pasukan Lithuania dan Jerman yang berlatih bersama di Pabrade.

Invasi skala penuh Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu telah memicu kekhawatiran tentang keamanan regional di kawasan Baltik. Meski menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa, lokasi geografis Estonia, Latvia, dan Lithuania membuat mereka rentan.

Seperti Ukraina, mereka semua berbagi perbatasan dengan Rusia. Khususnya, Latvia dan Lithuania juga berbagi perbatasan selatan dengan Belarusia, sekutu Rusia dalam perang Kremlin dengan Ukraina.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pejabat Eropa Ungkap 2 Kunci Keselamatan Ukraina dari Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular