Ngeri! Anies Sebut Indonesia Sudah Krisis Iklim

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
26 June 2023 13:28
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat pembukaan JaKreatiFest 2021. (Tangkapan Layar Youtube BI Jakarta)
Foto: Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat pembukaan JaKreatiFest 2021. (Tangkapan Layar Youtube BI Jakarta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden Indonesia 2024 Anies Baswedan mengatakan bahwa Indonesia saat ini bukan lagi menghadapi perubahan iklim, namun lebih berbahaya dari itu yakni krisis iklim.

Hal itu menurutnya dibuktikan dengan cuaca panas ekstrem yang dirasakan beberapa waktu terakhir. Bukan hanya panas biasa, namun panas yang sangat menyengat di kulit.

"Apakah kita merasakan beberapa bulan atau beberapa minggu ini kondisi kita di Jakarta terasa lebih panas? Kita minum lebih banyak lebih sering nyari ruang AC. Kalau keluar ruang makin kerasa bahwa panasnya itu nggak enak di kulit. Lebih sering pakai sunblock," ungkap Anies dalam rekaman pidatonya di acara Net Zero Summit 2023, Sabtu (24/6/2023).

"Tapi ada isu yang lebih besar daripada nyari ruang dingin, sekedar nyari sunblock atau skincare, Indonesia mengalami yang disebut dengan krisis iklim. Dan sudah saatnya kita dengan tegas menyebut kondisi saat ini bukan saja perubahan iklim atau climate change, tapi kita sebut dengan krisis iklim atau climate crisis," tambahnya.

Hal itu, lanjut Anies, kembali diperkuat dengan terjadinya abrasi di beberapa wilayah dekat Jakarta dan puluhan rumah tenggelam di wilayah Karawang, Jawa Barat.

"Dampaknya tidak main-main, banyak daerah pesisir kita yang mengalami abrasi. Nggak usah jauh-jauh, Muara Gembong kira-kira 70 km dari tempat kita kumpul saat ini. Ada puluhan rumah yang tenggelam, ada di Karawang, Jawa Barat," katanya.

Anies mengatakan bahwa dalam kondisi krisis iklim yang saat ini dihadapi, maka pemerintah seharusnya mengalokasikan anggaran sesuai dengan dibutuhkan. Dia menilai bahwa yang saat ini justru terjadi adalah subsidi diberikan kepada masyarakat yang berada di kondisi ekonomi yang baik.

"Ketika kita memberikan alokasi anggaran negara untuk menghadapi krisis iklim, ini harus dilihat komprehensif apa saja yang dibutuhkan, apa saja yang diberikan subsidinya atau alokasi anggaran negara. Oleh karena itu, beberapa waktu lalu saat kita bicara subsidi saya pernah sampaikan subsidi untuk mobil listrik itu hanya dinikmati segelintir orang yang kondisi ekonominya sudah sangat baik," papar Anies.

Lebih lanjut, Anies menilai keberadaan mobil listrik itu sendiri belum bisa memberikan dampak besar bagi pengurangan polusi udara di Indonesia. Menurutnya, hal yang seharusnya dilakukan adalah memindahkan pengguna kendaraan pribadi agar menggunakan kendaraan umum yang berbasis listrik.

"Padahal kalau bicara soal pengelolaan dampak dari polusi udara, yang harus kita lakukan adalah memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Yang artinya ekspansi transportasi umum dan elektrifikasi transportasi umum yang dampaknya dirasakan semua. Itu contoh kita membuat konsistensi kebijakan," tandasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanda Kiamat Makin Banyak, Ternyata Ini Biang Keroknya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular