Ajaib! Sawit RI Bisa Disulap Jadi Helm dan Rompi Anti Peluru
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah lewat Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tengah serius meningkatkan produk turunan kelapa sawit atau hilirisasi. Caranya dengan melakukan penelitian dan pengembangan (Research & Development) bekerja sama dengan lembaga penelitian dan universitas.
Nantinya, penelitian ini didanai BPDPKS lewat iuran pungutan ekspor yang dikumpulkan dari para pelaku usaha sawit. Sejak 2015 hingga Mei 2023, jumlah dana yang terkumpul sebanyak Rp 146,56 triliun. Dari jumlah itu, dana Rp 519,67 miliar telah dikeluarkan untuk mendanai 293 penelitian yang dilaksanakan 37 lembaga penelitian dan 900 peneliti.
"Jadi begini memang salah satu tugas BPDPKS memberikan dukungan pendanaan untuk pelaksanaan penelitan dan pengembangan riset yang dilaksanakan lembaga, universitas, dan peneliti. Banyak riset yang sudah kita lakukan menyangkut dari hulu sampai hilir, budi daya, pasca-panen, penerapan teknologi terkait hilirisasi bagaimana sawit berdasarkan inovasi melalui riset bisa dihasilkan komoditas hilir," ungkap Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman saat Special Dialogue CNBC Indonesia, 'Menggapai Sawit Tetap jadi Andalan Indonesia saat Dunia Penuh Ketidakpastian', Senin (26/6/2023).
Inovasi yang akan dilakukan adalah menyulap sawit menjadi helm hingga rompi anti peluru. Ini bisa dilakukan dengan menambahkan serat TKKS. Serat jenis ini memiliki sifat mekanis yang bagus dan dapat digunakan sebagai filler untuk meningkatkan kualitas fisik-mekanik helm proyek. Produknya dinamakan helm ramah lingkungan atau green composite (GC).
"Contoh itu dari sawit bisa dibuat helm itu komersial, rompi tahan peluru, bioplastik, dan banyak lagi temuan, inovasi, berasal dari penelitian tadi yang menghasilkan produk hilir dari sawit yang sudah dikomersialisasikan," ucapnya.
Selain menjadi helm dan rompi anti peluru, cangkang sawit juga bisa menjadi bahan bakar alternatif seperti batu bara. Cangkang sawit memiliki kalori tinggi sehingga bisa dijadikan breket. Cara ini bisa membuat harga TBS (Tandan Buah Segar) juga naik.
"Sekarang cara perhitungan harga TBS bergantung CPO dan cangkang, sekarang sedang kembangkan breket dari cangkang sehingga 2024 sudah bisa jalan dan kita sangat harapkan harga TBS naik," timpal Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga.
(wur/wur)