Internasional

Terungkap! Ukraina Memohon pada Israel, Ternyata 'Dicuekin'

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
25 June 2023 08:15
FILE - In this photo released by the Iranian Army on Aug. 25, 2022, a drone is launched from a warship in a military drone drill in Iran. The Iranian-made drones that Russia sent slamming into central Kyiv this week have produced hand-wringing and consternation in Israel, complicating the country’s balancing act between Russia and the West. (Iranian Army via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam upaya memerangi balik drone Iran kiriman Rusia sebagai bagian dari invasi Moskow selama 16 bulan, Ukraina memohon kepada Israel untuk memberikan bantuan militer kepada negara tersebut. Namun sayangnya, Israel tak kunjung memberi respons kepada Ukraina.

Berbicara dalam terjemahan dari Kyiv, Kepala Staf Presiden Volodymyr Zelensky, Andriy Yermak mengatakan bahwa "tidak ada pihak selain Israel yang dapat menyediakan peralatan untuk memerangi serangan drone Iran."

Yermak mengungkapkan rasa frustrasinya karena Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak secara terbuka mendukung Ukraina, dan berpendapat bahwa kesepakatan senjata antara Rusia dan musuh Israel, Iran, harus memotivasi Israel untuk bergabung dalam pertempuran.

"Kami dapat melihat diktator Kremlin [Presiden Rusia Vladimir Putin] mengambil foto keluarga dengan para pemimpin Iran dan kemudian persenjataan Iran ini digunakan untuk melawan kami dan melawan Anda," kata Yermak, dikutip dari Times of Israel, Minggu (25/6/2023).

"Aku tidak tahu apa lagi yang dibutuhkan," sambungnya.

Hubungan dengan Israel sejatinya telah berjalan dengan baik sejak Rusia pertama kali menginvasi Ukraina pada Februari 2022, mengungkapkan solidaritas moral dan kemanusiaan untuk negara yang diperangi itu. Namun, Tel Aviv menolak memberikan senjata.

"Posisi kami 100% berprinsip. Kami tidak pernah melupakan fakta bahwa teman dan saudara Israel kami memiliki musuh yang sama seperti kami. Saya tidak tahu mengapa politisi Israel tidak setuju," kata Yermak.

Sementara itu, kantor berita Rusia, TASS, menyatakan laporan tentang kemungkinan Israel memasok tank Merkava dari surplus IDF ke Ukraina adalah salah.

"Setelah perang di Eropa, beberapa negara menyatakan minatnya untuk memperoleh tank Merkava dari surplus IDF. Diskusi belum menghasilkan kesepakatan dan menunggu persetujuan dari Kementerian Pertahanan serta negara-negara yang berkepentingan," lapor media tersebut mengutip sumber pejabat Israel.

Pekan lalu, seorang pejabat pertahanan Israel mengatakan Tel Aviv sedang dalam pembicaraan untuk menjual tank Merkava bekas ke dua negara, termasuk satu di Eropa, yang akan menjadi ekspor pertama tank tersebut.

Yair Kulas, kepala Direktorat Kerjasama Pertahanan Internasional kementerian, yang dikenal sebagai SIBAT, mengatakan unitnya meningkatkan lebih banyak penjualan peralatan surplus dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

"Ada potensi beberapa ratus juta shekel di sana. Dunia mengejar sistem, dan proses produksi membutuhkan waktu, dan tidak semua orang punya waktu untuk menunggu."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News! Drone Milik Ukraina Serang Kilang Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular