
Ada Kejutan Jokowi, Pengusaha Ritel Bakal Terbang Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah mengumumkan transisi pandemi menjadi endemi. Keputusan ini diambil berdasarkan banyak faktor, termasuk pantauan lapangan dimana banyak masyarakat yang sudah terbiasa dengan aktivitas normal tanpa khawatir terkena Covid-19 seperti beberapa waktu lalu.
Dunia ritel pun menyambut baik keputusan tersebut dan berharap bakal ada peningkatan geliat di sektornya. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Roy Mandey) menyebut dirinya semakin optimistis dengan membaiknya situasi ke depan.
"Dengan pertumbuhan 5,03 di kuartal I dan kontribusi pertumbuhan sektor konsumsi rumah tangga 4,84% pertumbuhan YoY (Year on Year) kita lihat pertumbuhan di tahun ini paling tidak 5-5,1% di ritel dengan harapan pertumbuhan 5,1-5,5% karena sudah 5,03% kan kemarin," kata Roy kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/6/23).
Keyakinan itu beralasan karena selain transisi dari pandemi menjadi endemi, pemerintah juga memberi cuti panjang sehingga total libur selama 5 hari pada pekan depan. Selain itu, dalam beberapa waktu ke depan momen kampanye juga makin menggerakkan ekonomi.
"Kuartal II setelah Juni mungkin bisa 5,1%, berarti ada kuartal III-kuartal IV dan kita tahu akan memasuki pesta demokrasi, akan ada mobilisasi konstituen, perlu konsumsi bertambah, kita harapkan membaik," sebut Roy.
![]() Mal @ Alam Sutera, Tangerang, Kamis (8/6/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
"Kita cukup optimis melihat angka inflasi, pertumbuhan ekonomi, indeks Kepercayaan konsumen, endemi walau di akhir tahun lalu dikatakan di tahun ini challenging karena global challenging. Maksudnya Kita harus hati-hati, waspada," lanjutnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan akhir dari status pandemi covid-19. Masyarakat mulai hari ini akan memasuki masa endemi setelah merasakan 3 tahun pandemi covid-19.
Jokowi menyatakan keputusan ini mempertimbangkan banyak aspek. Terutama adalah kondisi perkembangan kasus yang semakin mendekati nihil per hari.
"Keputusan ini diambil mempertimbangkan angka konfirmasi harian covid-19 mendekati nihil," ungkap Jokowi.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Karaoke Bangkit dari 'Kubur', Langsung Dihantam Pajak