Pertamina Siap Ngebor Bukan Migas Biasa di Lapangan Tertua RI
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mulai serius dalam menggenjot peningkatan produksi melalui pencarian cadangan "bukan minyak dan gas bumi (migas) biasa" alias Migas Non Konvensional (MNK). Salah satunya, melalui pengeboran sumur MNK di Blok Rokan, Riau, yang akan dimulai pada 1-2 bulan mendatang.
Pejabat Executive Vice President Upstream Business PHR Edwil Suzandi mengatakan, pihaknya saat ini tengah mempersiapkan rencana pengeboran 1 sumur MNK di Blok Rokan. Ia berharap, melalui kegiatan ini dapat meningkatkan produksi migas dalam negeri.
"Studi MNK cukup panjang, hari ini kami masih berada di tahap awal masih eksplorasi, 1-2 bulan ke depan insya Allah kami mulai start. Kami berharap sumur pertama bisa berhasil," ucapnya dalam acara Pertamina Research & Innovation Day, Kamis (22/6/2023).
Menurut Edwil, pengeboran sumur MNK sendiri mempunyai berbagai macam tantangan. Salah satunya seperti karakteristik sumur yang cukup dalam mencapai 8.000 feet (kaki).
"Riset MNK ini cukup panjang mulai dari subsurface dan dari sisi komersial harapannya apabila pengeboran pertama bisa positif kita mulai mempersiapkan diri ke tahap komersial," katanya.
Sebelumnya, Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng mengatakan, melalui anak usaha yakni Pertamina Hulu Rokan (PHR), diharapkan pengeboran untuk dua sumur MNK di Blok Rokan pada tahun ini dapat terlaksana. Setidaknya, pada tahun ini ada dua sumur MNK yang akan dibor yakni Sumur Gulamo dan Kelok.
"PHE lewat anak usahanya yaitu PHR Rokan saat ini sedang melakukan persiapan pengeboran untuk 2 sumur MNK. Saya kira Pertamina harus jadi pionir lah," ungkapnya dalam sebuah diskusi dengan media di Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Menurut Muharram, untuk sumur Gulamo sendiri saat ini pihaknya tengah menanti kedatangan Rig pengeboran. Sedangkan untuk sumur Kelok saat ini prosesnya masih pada proses pengajuan izin lingkungan.
"Selain dua pengeboran MNK itu, Pertamina EP di tiga region ini sudah masuk ke WP&B 2023 kita akan melakukan evaluasi di Sumatera, Jawa dan Kalimantan di lingkar EP. Ini terkait MNK," katanya.
(wia)