Ada Campuran Biodiesel B30, RI Hemat Devisa Rp 122 Triliun!
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menyebut pelaksanaan program pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis biodiesel ke dalam minyak Solar sebesar 30% (B30) telah berdampak pada penghematan keuangan negara.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penghematan devisa dengan adanya program B30 tahun lalu mencapai Rp 122 triliun. Hal tersebut juga berdampak pada penurunan volume impor.
"Di tahun 2022 saja selama setahun kita berhasil menurunkan karbon emisi 28 juta ton. Selain itu, juga mengurangi impor, sehingga menghemat devisa sebesar Rp 122 triliun, besar sekali dampaknya," ungkap Nicke dalam acara Pertamina Research & Innovation Day, Kamis (22/6/2023).
Seperti diketahui, setelah sukses menjalankan program B30 yakni campuran antara 30% fatty acid methyl ester (FAME) dan 70% BBM jenis Solar, pemerintah juga baru saja merilis program B35 pada 1 Februari 2023 dengan alokasi mencapai 13,15 juta kilo liter (KL). Tingkat kandungan FAME ditingkatkan sebesar 5% menjadi 35%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, penerapan B35 ini selain menjadi angin segar bagi kemandirian sektor energi tanah air juga memiliki banyak manfaat atau keuntungan, salah satunya menghemat devisa sebesar US$ 10,75 miliar atau sekitar Rp 161 triliun pada 2023.
"Implementasi kebijakan B35 diharapkan dapat menghemat devisa sebesar US$ 10,75 miliar," ujarnya dalam acara peluncuran B35 'Energy Corner Special B35 Implementation' CNBC Indonesia, Selasa (31/01/2023).
Selain itu, program B35 juga dikatakannya dapat meningkatkan nilai tambah di industri hilir sawit sebesar Rp 16,76 triliun, dan juga mengurangi emisi gas rumah kaca tanah air sebesar 34,9 juta ton CO2.
(wia)