Aneh! Libur Panjang, Tiket Pesawat 'Tak Laku', Kemahalan?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 21/06/2023 20:15 WIB
Foto: Arus mudik hari kedua Lebaran di Terminal 1 keberangkatan domestik Bandara Soekarno Hatta pukul 05.30 WIB terpantau ramai. (CNBC Indonesia/Emir)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tiket pesawat melonjak satu hari setelah pemerintah mengumumkan cuti panjang 5 hari di pekan depan. Beberapa rute penerbangan gemuk dari Jakarta ke wilayah lain pun sudah mulai mengalami kenaikan harga, utamanya untuk rute destinasi wisata seperti Yogyakarta.

Sebagai contoh, untuk penerbangan di hari pertama libur cuti Panjang, yakni Rabu (29/6/23) harga tiket termurahnya hampir mendekati Rp 1 juta, tepatnya Rp 959.300. Penerbangan menggunakan maskapai Lion Air dengan jadwal 19.00-20.10 WIB.

Padahal pantauan dua hari lalu atau sebelum pengumuman cuti panjang, harga tiket Jakarta - Yogyakarta terpantau hanya Rp 579 ribu untuk tanggal (25/6/2023), lalu menanjak jadi Rp 760 - 681 ribu pada tanggal 28 - 29 Juni ini.


Sedangkan untuk maskapai lain seperti Citilink harganya sudah di atas Rp 1 juta, tepatnya di Rp 1.037.047, yakni untuk penerbangan pukul 17.30-18.45 WIB.

Hanya saja, meski ada libur panjang, ternyata masih banyak slot kosong untuk penerbangan ini. Dari 186 kursi yang tersedia, baru 34 kursi yang dipesan. Sedangkan 132 kursi lainnya belum memiliki tuan.

Sedangkan tiket pesawat dari Jakarta-Bali lebih mahal lagi, yakni nyaris tembus Rp 1,5 juta, tepatnya Rp 1.447.200 untuk maskapai Super Air Jet penerbangan pukul 15.45 WIB-18.35 WITA.

Padahal normalnya di waktu non-liburan kisaran di bawah Rp 1 juta. Meskipun pantauan pada dua hari lalu, harga tiket pesawat pada 28 - 29 Juni menjadi Rp 1 - 1,1 juta untuk harga tiket termurah.

Jika ingin menggunakan maskapai lain, salah satu yang termurah adalah Citilink penerbangan pukul 12.55 WIB-15.45 WITA, harganya di angka 1.535.255.

Berdasarkan pantauan pada Rabu (21/6/2023) sore, dari 186 kursi yang tersedia, sudah ada 61 orang yang memiliki kursi tersebut.

Bukan hanya pesawat, okupansi hotel pun biasanya bakal naik ketika momen cuti panjang. Apalagi saat ini dibarengi dengan momen liburan sekolah, alhasil geliat perhotelan bisa semakin naik.

"Pariwisata termasuk hotel biasanya naik karena tiga momen, pertama momen libur Lebaran, lalu Natal dan juga liburan anak sekolah," kata Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada CNBC Indonesia.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ribuan Lampion Terangi Borobudur