Tak Terduga! Buruh Malah Protes Libur Panjang Idul Adha

Wiji Nur Hayat, CNBC Indonesia
Rabu, 21/06/2023 17:10 WIB
Foto: Presiden Partai Buruh Said Iqbal (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pekerja/buruh tidak suka dengan keputusan pemerintah menambah jumlah hari cuti bersama pada Idul Adha menjadi 5 hari (ditambah Sabtu Minggu). Hal ini diungkapkan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal.

"Iya gak suka," kata Said Iqbal kepada CNBC Indonesia, Rabu (21/6/2023).

Said menilai pemerintah tidak terukur dalam menentukan hari libur cuti bersama. Dia bilang hal ini bisa berakibat pada pengusaha yang harus merubah hari kerja nya dalam satu tahun kalender kerja.


Foto: Aksi Buruh Gruduk Patung Kuda, Kawal Uji Formil UU Cipta Kerja. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Aksi Buruh Gruduk Patung Kuda, Kawal Uji Formil UU Cipta Kerja. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Memang terlalu banyak libur di Indonesia akibat kebijakan pemerintah yang tidak terukur dalam satu tahun kalender kerja. Akibatnya pengusaha harus mengubah hari kerjanya dalam satu tahun kalender kerja, dan membuat negara tujuan ekspor protes karena di Indonesia libur tapi di negara tujuan ekspor tidak libur," sebutnya.

Menurut Said Iqbal kebijakan ini tidak boleh lagi terjadi. Apabila diulang, maka daya saing Indonesia berkurang. Pemerintah harus menetapkan kepastian waktu dan jumlah hari libur sehingga mereka bisa membuat kalender kerja yang pasti, terutama perusahaan yang berorientasi ekspor.

"Apabila ini dibiarkan terus maka akan mengurangi daya saing produk Indonesia. Itulah sebabnya kenapa investor lebih senang investasi di Vietnam, Thailand, dan China ketimbang Indonesia," jelasnya.


(wur/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Buruh Ancam Mogok Massal Jika Pemerintah Diam Soal Impor Ilegal