Kabar Gembira, Driver Grab-Gojek Bakal Bisa Beli Rumah Murah

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 21/06/2023 17:33 WIB
Foto: Suasana proyek pembangunan perumahan di Depok, Jawa Barat, Rabu (17/2/2021). Harga hunian rumah hunian masih menunjukkan kenaikan pada kuartal IV-2020 namun laju kenaikan melambat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Impian driver ojek online seperti Gojek-Grab untuk memiliki rumah mendekati kenyataan. Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) tengah menyasar beberapa pekerja mandiri seperti mitra Gojek, Grab, Shopee hingga Tokopedia untuk bisa mendapatkan rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dengan fasilitas ini, masyarakat bisa membeli rumah dengan bunga rendah, bebas PPN, dan fasilitas lainnya.

Dari target 229.000 penerima FLPP pada tahun 2023, sekitar 50.000 unit diantaranya diarahkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan tidak tetap. Selain driver ojek online, program ini juga bakal mencakup pekerja dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan honorer.

"Rencananya launching bulan depan. Kalau yang di MBR ada dua yang belum tersentuh oleh kita. Satu penghasilan tidak tetap, termasuk Grab, Gojek. Satu lagi status tidak tetap, PKWT, honorer yang berbasis misalnya insentif. Nah kami masuk di situ," kata Komisioner BP Tapera Adi Setianto dalam Forum Group Discussion (FGD) Mendorong K/L dan Pemda dalam Pemenuhan Perumahan bagi ASN dan MBR, Rabu (21/6/2023).


Beberapa kelompok MBR lain menjadi sasaran adalah agen bank seperti agen BRI Link, Agen BNI 46, Mandiri Agen, dan Agen Batara dari BTN. Tidak ketinggalan, ada juga komunitas organisasi masyarakat (ormas) meliputi NU, Muhammadiyah, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), hingga Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI).

Namun, bukan berarti para driver ojek online dan beberapa kelompok masyarakat tersebut bakal dengan mudah mendapat rumah karena akan ada penilaian bagi calon penerima FLPP.

"Mereka mengasih referensi, karena dia bisa liat kan si A ini bagus, belum punya rumah, track record-nya lah. Dari situ sama Bank BTN dicek masuk daftar hitam kredit macet nggak, dan lain-lain," ujar dia.

Tidak ketinggalan pengecekan berlanjut dengan memastikan apakah orang tersebut lolos dari pemeriksaan seperti memiliki rekening sehingga layak mendapat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Namun, jika juga tidak lolos bukan berarti harapan memiliki rumah bakal habis.

"Tapi kalau tidak (lolos), masuk ke kami lewat tabungan Rumah Tapera. Jadi menabung dulu 3 bulan, 3 bulan dia runtut, baru dia ngasih FLPP," sebut Adi.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Batalkan Usulan Ukuran Rumah Subsidi