
Macron Mau Datangi Pertemuan Geng Rusia-China, Selingkuhi AS?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prancis Emmanuel Macron dilaporkan ingin menghadiri pertemuan aliansi dagang BRICS Agustus mendatang di Afrika Selatan (Afsel). Hal ini terjadi saat hubungan beberapa negara Barat dengan Rusia dan China, dua anggota blok perdagangan itu, memanas.
Dalam sebuah Konferensi pers di Pretoria dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Afsel Naledi Pandor, Selasa (20/6/2023), Menlu Prancis Catherine Colonna mengatakan Macron bercita-cita menjadi pemimpin Barat pertama yang diundang ke KTT BRICS.
"Melakukan dialog selalu positif, bahkan ketika kita tidak 100% setuju dalam segala hal," tuturnya, dikutip Al Mayadeen.
Sebagai catatan, negara-negara BRICS membentuk 30% dari ekonomi dunia. Aliansi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afsel ini juga merupakan 50% produksi gandum dan beras dunia, dan 15% cadangan emas planet ini.
Sebelumnya pada 17 Juni, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Russia Today bahwa negara-negara BRICS telah memulai upaya untuk menyelaraskan posisi mereka dalam menerima anggota baru ke dalam kelompok ekonomi berkembang itu.
Atas permintaan ini, Pandor mengatakan menyatakan bahwa undangan pada akhirnya akan menjadi keputusan Presiden Afsel Cyril Ramaphosa, yang akan memimpin pertemuan berikutnya.
"Jika itu terjadi, ini akan menjadi sebuah inovasi dalam model partisipasi BRICS saat ini, namun dapat memperkuat jangkauan global forum BRICS," tuturnya.
Ramaphosa dan Macron akan bersama-sama di Paris minggu ini untuk KTT untuk Pakta Keuangan Global Baru, sehingga masalah ini dapat disinggung.
Dalam konteks terkait, hanya sehari setelah Bangladesh mengumumkan bahwa mereka mengajukan permohonan untuk keanggotaan BRICS, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan pada Selasa bahwa Beijing menyambut lebih banyak negara untuk bergabung dengan organisasi itu karena akan memperkuat representasi dan suara negara-negara berkembang.
Sementara itu, intensi Macron untuk datang ke KTT BRICS datang saat mitra NATO-nya, Amerika Serikat (AS), sedang bersitegang dengan Rusia dan China. Dengan Rusia, Washington dan mayoritas sekutunya memanas terkait perang di Ukraina.
Dengan China, AS juga sedang mengalami ketegangan yang memuncak terkait Taiwan, di mana Beijing terus menegaskan klaimnya bahwa pulau itu adalah miliknya, dan Washington yang terus memberikan sokongan pada Taipei.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Macron Ancam Blokir Medsos Jika Prancis Chaos Lagi!