Ini Penumpang Kapal Selam Titanic yang Hilang, Ada Crazy Rich
Kapal selam yang ditujukan untuk melihat bangkai kapal Titanic hilang kontak di Samudera Atlantik. Ada lima wisatawan salah satunya crazy Rich Pakistan di dalamnya.(OceanGate Expeditions/Handout via REUTERS)
Melansir CNN International, kapal selam bernama Titan itu diperkirakan kehilangan kontak pada Minggu (18/6/2023) sekitar 1 jam 45 menit setelah turun untuk menjelajahi reruntuhan Titanic. (OceanGate Expeditions via AP)
Sebenarnya, nama-nama penumpang belum dirilis oleh pihak berwenang. Namun diketahui di dalamnya terdapat pengusaha Inggris Hamish Harding (terlihat pada foto), miliarder Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Sulaiman Dawood, penyelam Prancis Paul-Henri Nargeolet, dan Stockton Rush, CEO dan pendiri Ocean Gate telah dipastikan berada di kapal tersebut. (Instagram @actionaviationchairman)
Harding berbasis di Uni Emirat Arab (UEA) dan merupakan pilot jet terlatih. Dia adalah ketua Action Aviation, sebuah broker pesawat. Sehari sebelum kapal hilang, Harding menulis di media sosial bahwa dia bangga akhirnya mengumumkan bahwa saya bergabung dengan Ekspedisi OceanGate untuk Misi RMS TITANIC mereka sebagai spesialis misi di kapal selam yang turun ke Titanic. (File Foto - Courtesy of Jannicke Mikkelsen/via REUTERS)
Foto ini menunjukan crazy rich Pakistan, Shahzada Dawood dan putranya, Sulaiman Dawood. Sebuah pernyataan dari keluarga membenarkan bahwa mereka telah memulai perjalanan untuk mengunjungi reruntuhan bangkai Titanic di Samudera Atlantik. (Courtesy of Engro Corporation Limited/via REUTERS)
Keluarga Dawood adalah keluarga bisnis Pakistan terkemuka. Dawood Hercules Corporation, bisnis mereka, adalah salah satu perusahaan terbesar di negara ini, dengan portofolio yang mencakup energi, petrokimia, pupuk, IT, serta pangan dan pertanian. (Dok. weforum)
Penyelam Paul-Henri Nargeolet, diketahui ikut dalam kapal dari unggahan Harding. Paul-Henri Nargeolet memiliki pengalaman puluhan tahun menjelajahi Titanic. Dia menjabat sebagai direktur penelitian bawah air di RMS Titanic Inc., perusahaan yang memiliki hak eksklusif untuk menyelamatkan artefak dari kapal. (File Foto - Jol SAGET / AFP)
