Internasional

Eropa 'Angkat Tangan', Minta Bantuan China Bereskan Hal Ini

luc, CNBC Indonesia
21 June 2023 06:05
A Chinese flag is raised during a medal ceremony for the women's freestyle skiing big air at the 2022 Winter Olympics, Tuesday, Feb. 8, 2022, in Beijing. (AP Photo/Jae C. Hong)
Foto: Bendera China (AP Photo/Jae C. Hong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin Uni Eropa (UE) akan meminta China untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina serta terlibat dalam tantangan global, seperti perubahan iklim, dan menyeimbangkan kembali hubungan ekonominya dengan kawasan tersebut.

Para pemimpin UE akan bertemu untuk pertemuan puncak di Brussel pada 29-30 Juni, dengan China dan keamanan ekonomi di antara topik utama. Seruan ke China dituangkan dalam draf kesimpulan yang disiapkan menjelang KTT, yang masih bisa berubah.

Salah seorang pejabat mengatakan draf kesimpulan sejalan dengan deklarasi Kelompok Tujuh (G7) mulai Mei, tetapi dengan masalah UE-China yang lebih spesifik, seperti menyeimbangkan kembali hubungan ekonomi dan perlunya timbal balik.

"Saya pikir penting bagi kita untuk menetapkan gagasan untuk menghilangkan risiko dan diversifikasi," kata pejabat itu, mengacu pada kebijakan UE untuk mengurangi ketergantungan ekonominya pada China, dikutip dari Reuters, Rabu (21/6/2023).

Pejabat itu mengatakan para pemimpin cenderung memfokuskan diskusi mereka pada peran China terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan hubungan ekonomi. Para pemimpin Barat telah mendesak China untuk menggunakan pengaruhnya atas Rusia untuk menghentikan konflik tersebut.

Sebelumnya pada Selasa, Komisi Eropa mempresentasikan strategi keamanan ekonomi baru, menganjurkan kontrol yang lebih kuat terhadap ekspor dan arus keluar teknologi. Komisi tidak menyebut China, tetapi negara itu jelas menjadi fokus pemikirannya.

Pejabat itu mengatakan beberapa negara anggota UE saat ini cukup berhati-hati terhadap proposal tersebut, mengingat pemberian lisensi dan keamanan ekspor adalah kompetensi nasional.

Adapun, China telah mengajukan proposal yang berisi 12 poin mencakup peran China untuk menyatukan pandangan masyarakat dunia.

Presiden China Xi Jinping telah berusaha menghadirkan China sebagai pembawa perdamaian global dan menempatkan diri sebagai kekuatan besar yang bertanggung jawab. China secara terbuka tetap netral dalam konflik Ukraina, sambil mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia dan menegaskan kembali hubungan dekatnya dengan Moskow.

Xi juga menulis resolusi damai untuk situasi di Ukraina akan memastikan stabilitas produksi global dan rantai pasokan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rusia, 'Bom' Baru Eropa Kini Sasar Negara-Negara Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular