
Panas Mendidih! Cuaca di Lokasi Pabrik Tembaga Terbesar Dunia

Gresik, CNBC Indonesia - Kondisi di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Industri Java Integrated dan Industrial Port Estate (KEK JIIPE) Manyar, Gresik, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023) terpantau full berawan. Tak sedikitpun ada tanda-tanda akan turun hujan.
Bahkan saking cerahnya, cuaca di area proyek smelter ini terasa panas mendidih dan bikin gerah.
Tercatat, pada siang hari pukul 14.00 WIB, suhu udara di wilayah ini mencapai 30 derajat Celsius, dengan kelembapan udara 56% serta angin berhembus pada kecepatan 5 Km/jam.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan bahan paparan PT Freeport Indonesia (PTFI), proyek smelter tembaga ini terus mengalami kemajuan yang signifikan. Bahkan hingga akhir Mei 2023 progres pembangunannya telah mencapai 70,6%.
Adapun dengan pelaksanaan proyek yang telah mencapai 70,6% ini, setidaknya biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan mencapai US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 33 triliun. Biaya tersebut mulai untuk pemadatan tanah hingga pemasangan tiang pancang.
![]() Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif meninjau langsung progres pembangunan smelter milik PT Freeport Indonesia di Kawasan Industri Java JIIPE, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati) |
Sementara itu, progres yang telah berjalan pada pembangunan smelter tembaga tersebut diantaranya pembangunan tiang pancang selesai 100%, pekerjaan beton 67%, instalasi baja 36%, instalasi baja di area tangki 32%, dan pembangunan pelabuhan sudah 98,6%.
Smelter yang di gadang-gadang sebagai smelter single line atau satu jalur terbesar di dunia ini diklaim mampu menyerap konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton per tahun. Nantinya, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.
Selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.
Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.
Secara kumulatif tenaga kerja untuk proyek pembangunan smelter akan menyerap tenaga kerja hingga sekitar 40 ribu pekerja. Pada saat beroperasi nantinya, smelter kedua Freeport ini membutuhkan sekitar 1.500 pekerja.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Pabrik Tembaga Terbesar Dunia di Gresik Capai 75%
