
Buah Impor Mulai Banjir Lagi, Jakarta Dikepung Barang Impor
Dominasi produk buah impor di Pasar Kramat Jati disebabkan karena masyarakat lebih tertarik dengan kualitas serta kemasan dari buah impor.

Pekerja melakukan bongkar muat buah impor dari China yang akan dipasarkan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin (19/6/2023). Dominasi buah impor di pasar tradisional dapat terlihat di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Buah ini dikemas dengan boks-boks. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pantauan dilokasi banyak pedagang di Pasar Induk, terlihat hanya khusus menjual buah impor saja khusunya di Los B dan C. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Kalau di sini cuma jual buah import aja, emang yang paling laku dibeli itu buah impor kaya gini," terangnya Zulfikar yang merupakan salah satu penjual buah-buahan impor di Pasar Kramat Jati, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dominasi produk buah impor di Pasar Kramat Jati disebabkan karena masyarakat lebih tertarik dengan kualitas serta kemasan dari buah impor. "Konsumen lebih suka buah Impor karena kualitasnya bagus dan yang pasti harganya juga berbeda dengan yang lokal" tambahnya Zul. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pantauan dilokasi, ada beberapa jenis buah impor yang paling laku di Pasar Kramat Jati. Beberapa jenis buah impor tersebut, antara lain buah jeruk mandarin, apel fuji, kelengkeng China, anggur China dan Pir China.(CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Harga dari beberapa jenis buah impor tersebut dihitung perboks. Untuk satu boks Jeruk Mandarin berisi 150 buah harganya Rp 230.000, Sunkis harganya Rp. 260.000/ boks yang berisi 120 buah, Apel Fuji harganya Rp 245.000 / boks berisi 150 buah, Kelengkeng China Rp 120.000 / boks berisi 100 buah, dan Anggur China Rp 160.000 - Rp 190.000 / boks dan Pir China harganya Rp 250.000/boks berisi 150 buah. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Meskipun sebagian besar harga produk buah impor ini lebih mahal dibanding harga buah lokal, masyarakat tetap lebih memilih buah impor. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mendadak berbicara dengan mengatakan Indonesia saat ini sudah ketagihan impor, salah satunya buah-buahan. Pasalnya, pada saat dirinya masih menjabat sebagai anggota DPR RI tahun 2004 silam, saat itu impor buah hanya sebanyak 50 ribu ton, berbeda dengan saat ini yang sudah mencapai 1 juta ton. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Untuk itu, Zulhas menyebut dirinya sudah menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar importasi RI mulai ditata kembali, supaya Indonesia tidak menjadi negara yang ketergantungan impor. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)