NATO Bikin 'Naik Darah', Putin: Pergilah ke Neraka!

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin mengonfirmasi bahwa negaranya sudah mengerahkan gelombang pertama senjata nuklir ke Belarusia, negara sekutunya. Namun, ia menegaskan hanya akan menggunakannya jika Moskow terancam.

Ini adalah pertama kalinya Moskow mengerahkan senjata nuklir di luar perbatasannya sejak jatuhnya Uni Soviet. Hal ini disampaikan Putin dalam Forum Ekonomi St. Petersburg, pertemuan bisnis yang dikenal sebagai 'Davos Rusia', pada pekan lalu.

"Mengapa kita harus mengancam seluruh dunia?" kata Putin saat ditanya tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir, dikutip Express. "Saya telah mengatakan bahwa penggunaan tindakan ekstrem dimungkinkan jika ada bahaya bagi kenegaraan Rusia."

"Kami memiliki lebih banyak rudal nuklir daripada negara-negara NATO, dan mereka ingin mengurangi jumlah kami," ujarnya dalam pidato berdurasi tiga jam tersebut.

Putin juga menyebut NATO untuk pergi ke neraka karena dianggap ikut campur soal penggunaan nuklir negaranya. "Pergilah ke neraka," katanya, yang kemudian disambut tepuk tangan dari para delegasi.

Putin juga mengulangi klaimnya bahwa Ukraina tidak memiliki peluang untuk berhasil dalam serangan balasannya yang sedang berlangsung. Ia mengklaim kerugiannya lebih dari 10 kali lipat dari Rusia, dan kehabisan senjata yang diproduksi di dalam negeri.

"Segala sesuatu yang mereka lawan dan segala sesuatu yang mereka gunakan didatangkan dari luar," katanya. "Kamu tidak bisa bertarung lama seperti itu."

Dalam peringatan lain kepada Barat, pemimpin Rusia berusia 70 tahun itu juga menyiratkan bahwa Rusia mungkin menyerang jet F-16 yang ditujukan untuk Ukraina, bahkan di tanah NATO.

Sementara itu, Belarusia, yang diperintah sejak 1994 oleh sekutu utama Putin, Aleksandr Lukashenko, berfungsi sebagai landasan peluncuran invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina tahun lalu. Lukashenko sendiri telah mengatakan dia tidak akan ragu untuk menggunakan senjata nuklir jika negaranya menjadi sasaran agresi.