
2 Jet Tempur Bekas Ini Diburu Prabowo, Tampangnya Sangar!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto belanja sejumlah alutsista untuk memperbarui yang ada sekarang. Salah satunya adalah belanja jet tempur.
Bukan hanya jet tempur baru yang dibeli, tapi juga bekas. Meskipun bekas, jet tempur ini masih layak pakai untuk mengamankan wilayah udara Indonesia.
Ada 2 tipe jet tempur dengan kualitas bekas yang diburu Prabowo yaitu Mirage 2000 dan Eurofighter. Rencana kedatangan kedua jet tempur ini akan melengkapi jet tempur baru yang sudah dibeli Prabowo yaitu 42 unit Rafale dari Prancis yang akan datang secara bertahap 3 tahun. Berikut profil 2 jet tempur bekas yang dibeli Prabowo.
![]() Jet tempur Mirage 2000 Angkatan Udara Taiwan lepas landas dari bagian jalan raya yang ditutup selama latihan tahunan militer Han Kuang, Selasa, 16 September 2014, di Chiayi, Taiwan tengah. Latihan tersebut untuk melatih pilot dan awak darat untuk menggunakan bagian jalan raya sebagai landasan udara jika terjadi serangan dari China daratan. (File Foto - AP Photo/Wally Santana) |
Mirage 2000-5
Kementerian Pertahanan telah membeli 12 jet tempur Mirage 2000-5 buatan Prancis yang sebelumnya digunakan Qatar. Pesawat tersebut dibeli dengan mahar US$ 792 juta atau hampir Rp 12 triliun. Pembelian dilakukan melalui agensi perdagangan Excalibur International, unit perusahaan pertahanan Ceko Czechoslovak Group (CSG).
Pesawat sendiri akan dikirim ke Indonesia dalam waktu 24 bulan dari tanggal pembelian tersebut. Menurut Juru Bicara Kementerian Pertahanan Edwin Adrian Sumantha, bukan tanpa alasan ini dilakukan.
"RI membutuhkan jet tempur yang dapat dikirimkan dengan cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur armada TNI AU (Angkatan Udara)," tegasnya.
Mirage 2000-5 merupakan pesawat tempur buatan Dassault Aviation, Prancis yang juga pembuat Rafale. Pesawat ini sudah mulai diproduksi sebelumnya pada era 1970-an. Disebutkan juga pembelian Mirage 2000-5 ini akan digunakan untuk latihan dan transisi sebelum kedatangan Rafale.
Melansir situs Dassault Aviation, Mirage 2000 merupakan pesawat tempur multirole buatan Prancis, supersonik bermesin tunggal, sayap delta, jet tempur generasi keempat yang diproduksi oleh Dassault Aviation.
Pesawat tempur ini dirancang sebagai pesawat tempur ringan berdasarkan Dassault Mirage III pada akhir tahun 1970 untuk Angkatan Udara Prancis. Sampai akhirnya, pesawat Mirage 2000 berkembang menjadi pesawat multirole sukses dengan beberapa varian yang dikembangkan.
Mirage 2000 memiliki laju maksimum 2,2 mach atau lebih dari 2,333 km per jam dalam high altitude, dan 1,110 km per jam (690 mph) di low atitude. Jangkauan dari pesawat tempur in 1,550 km dengan drop tanks. Adapun untuk spesifikasi dari pesawat tempur Mirage 2000 ialah sebagai berikut:
- Kru: 1 orang
- Panjang: 14,36 meter
- Rentang sayap: 9,13 meter
- Tinggi: 5,20 meter
- Luas sayap: 41 m2
- Berat kosong: 7.500 kg
- Berat isi: 13.800 kg
- Berat maksimum saat lepas landas: 17.000 kg
- Mesin: 1 x SNECMA M53-P2 afterburning turbofan, dorongan kering 64,3 kN (14.500 lbf), dan dorongan dengan pembakar lanjut 95,1 kN (21.400 lbf)
- Senjata api: terdapat 2 senjata api ukuran 30 mm (1,18 in) DEFA 554 revolver cannon, 125 rounds per gun.
- Titik keras: totalnya ada 9 titik keras, diantaranya 4 x under-wing, 5 x under-fuselage dengan kapasitas 6.300 kg (13.900 lb) external fuel and ordnance.
- Roket: Matra 68 mm unguided rocket pods, 18 rockets per pod.
- Rudal: Terdapat 2 jenis rudal dalam pesawat tempur ini, air-to-air missiles dan air-to-surface missiles
- Bom: ada 9 jenis bom Mk.82
![]() Eurofighter Typhoon. Ist |
Eurofighter Typhoon
Rencana pembelian 15 jet tempur jenis Eurofighter Typhoon pernah terungkap pada 2020 lalu. Prabowo ingin mendatangkan jet tempur bekas tersebut dari Austria.
Dikutip dari laman eurofighter.com, prototipe Eurofighter Typhoon dibangun sejak tahun 1989. Saat itu, disepakati masing-masing dari empat negara induk akan menjadi tuan rumah jalur produksi dan perakitan akhir untuk komponen-komponen pesawat yang menjadi tanggung jawabnya. Warton untuk Sistem BAE, Manching untuk EADS Jerman , Turin untuk Leonardo - Divisi Pesawat dan Getafe untuk EADS CASA.
Pada tahun 1994, Kepala Staf Angkatan Udara Jerman, Spanyol, Inggris dan Italia menyetujui persyaratan pesawat canggih mereka. Hal itu ditandai dengan DA1 dan DA2 Eurofighter Typhoon yang melakukan penerbangan uji pertama mereka pada tahun yang sama.
Pada tahun 1996, negara-negara ini akhirnya menyetujui produksi workshare, dan setahun kemudian uji terbang ke 500 berlangsung di Manching, Jerman. Selama akhir 1990-an dan awal 2000-an, pesawat melakukan uji coba lingkungan, penembakan senjata, bahan bakar dalam penerbangan yang luas, dan uji kecepatan supersonik.
"Antara tahun 2003 dan 2005, Eurofighter Typhoon diperkenalkan ke layanan di Angkatan Udara empat negara di atas. Selama periode ini pesawat menerima sub sistem bantu defensif (DASS), sistem informasi dan distribusi multi fungsi (MIDS), input suara langsung awal (DVI) dan sistem fusi sensor," tulis laman tersebut dikutip CNBC Indonesia.
Pada 2005, Inggris menandatangani kesepakatan dengan Arab Saudi yang mana Eurofighter Typhoon akan menggantikan Saudi Tornados. Pada tahun 2006 pesawat itu beroperasi dan berpatroli di langit Italia selama Olimpiade Musim Dingin.
Angkatan Udara Austria (Luftstreitkräfte) menerima Eurofighter Typhoon pertama pada 2007, sedangkan Arab Saudi menerima pesawat pertama pada 2008.
Setahun kemudian, 4 negara inti dari konsorsium pendiri menerima tahap kedua dari pesawat, yang melakukan percobaan penembakan rudal udara-ke-udara (AMRAAM) jarak menengah yang unik. Tujuannya adalah untuk menembakkan rudal saat radar dalam mode pasif, untuk menunjukkan kemampuan kunci tersembunyi.
Juga pada tahun itu, ditetapkan pesawat akan menerima upgrade setiap dua tahun dan upgrade perangkat keras utama setiap empat tahun. Pada 2010, pesawat ini menampilkan sistem simbologi yang dipasang di helm canggih.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Prabowo Borong Jet Tempur Bekas Qatar Rp 12 Triliun
