
Jokowi Bilang Cari Uang Kini Susah, Rakyat Lebih Parah Pak!
Presiden Jokowi mengakui pemerintah mencari uang tak mudah, apalagi di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.

Aktivitas buruh bongkar muat barang dengan bantuan kendaraan alat berat merupakan pemandangan umum di pelabuhan ini. Namun, peran buruh angkut atau kuli panggul sangat membantu proses pemindahan barang. Meski upah minim dan harus melawan terik matahari serta debu pekat, para buruh angkut ini tetap semangat demi mencukupi kebutuhan hidup di tengah sulit mencari uang bagi rakyat jelata. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Presiden RI Jokowi mengatakan dalam rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern (Wasin) Pemerintah 2023 di kantor BPKP pada Rabu (14/6/2023) kemarin bahwa saat ini mencari uang sangatlah sulit. "Untuk itu setiap rupiah yang kita belanjakan dari APBN-APBD semuanya harus produktif," tegasnya. "Karena memang cari uangnya sulit," ujar Jokowi.(CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Bank Indonesia melaporkan bahwa rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) Mei 2023 tercatat sebesar 75,4%. Proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat menurun pada Mei 2023, yaitu menjadi sebesar 15,7%. Jika dibedah lebih lanjut, porsi tabungan terhadap pendapatan Survei Konsumen (SK) terindikasi menurun pada seluruh kategori pengeluaran. Yang paling miris terjadi di kelompok dengan pengeluaran Rp 1 - 2 juta, artinya untuk hidup rakyat banyak menguras simpanannya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Menurutnya situasi global dan dunia saat ini sangat tidak mendukung. Ia merujuk pertemuannya dengan Managing Direktur IMF Kristalina Georgieva di Hiroshima, Jepang, kala G7 berlangsung Mei. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Ia pun menyinggung bagaimana Eropa saat ini secara teknikal masuk ke resesi. Zona Euro resmi memasuki resesi teknis pada kuartal I-2023 setelah ekonomi terkontraksi 0,1% dalam dua kuartal berturut-turut. "Untuk itu setiap rupiah yang kita belanjakan dari APBN-APBD semuanya harus produktif," tegasnya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)