Enaknya! PNS Ini Dikuliahi S2 di Luar Negeri, Dibiayai Negara

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 54 Pegawai Negeri Sipil (PNS) mendapat beasiswa untuk menempuh studi S2 Dual Degree IPB dengan University of Adelaide, Australia.

Selain itu S2 Dual Degree ITB dengan universitas di Taiwan yang bekerja sama dengan Foundation for International Cooperation in Higher Education of Taiwan (FICHET). Pemerintah pun perlu mengeluarkan kocek hingga miliaran rupiah demi mendukung program ini.

"Sekitar Rp 3-4 miliar, rata-rata masing-masing universitas beda, dan yang dibayari ada yang cuma SPP-nya, tergantung programnya. Insya Allah akan meningkat terus untuk meningkatkan kompetensi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Masrokhan usai penandatanganan nota kesepahaman dan pelepasan peserta program beasiswa Kemenperin pendidikan S2 dual degree, Rabu (14/6/23).

Program ini dikhususkan untuk para PNS yang berada di lingkungan Kemenperin. Mereka bakal mengambil jurusan yang tersedia, yakni smart manufacturing untuk program dual degree Universitas Taiwan dengan ITB. Sedangkan konsentrasi untuk program dual degree IPB dengan University of Adelaide mengarah pada teknologi, inovasi dan ledership.

"Ini masih perlu peningkatan karena kemarin covid, jadi belum bisa diupayakan semuanya, tapi tahun depan Insya Allah kita akan meningkat," kata Masrokhan.

Salah satu kekhawatiran dari program kuliah di luar negeri adalah potensi penerima beasiswa yang enggan balik ke Indonesia. Kondisi ini terjadi pada banyak kasus penerima beasiswa LPDP. Namun, Marokhan memastikan bahwa penerima beasiswa harus kembali ke Indonesia. Hal ini akan lebih mudah terpantau karena status penerima beasiswa yang merupakan PNS.

"Di tempat kita nggak ada (tak mau pulang ke Indonesia), kita sudah tekan kontrak, Alhamdulillah dari kita percaya dan komitmen setelah dari luar negeri tentu semua balik ke sini. Selama ini Alhamdulillah semua berjalan dengan baik. Status PNS," katanya.

Adapun tujuan program ini dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis, fungsional maupun manajerial dari para PNS. Karena itu pendidikan formalnya harus ditingkatkan agar daya analisis dalam merumuskan serta mengimplementasikan kebijakan di unit kerja masing-masing bisa juga meningkat

"Karena juga berinteraksinya dengan industri maka kompetensi dan kemampuannya harus ditingkatkan biar bisa bersinergi dengan industri dan bisa menaikkan daya saing industri," sebut Marokhan.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PNS Memang Idaman, Intip Antre Mengular CPNS China