
Lawan Pengaruh China, AS Mau Tebar Utang ke Negara Miskin

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen akan meminta Kongres untuk meminjamkan lebih banyak uang ke negara-negara berkembang. Hal ini dilakukan untuk melawan pengaruh China yang makin besar.
Dalam salinan pidato Yellen yang dilihat CNN International, Yellen bermaksud memberitahu anggota parlemen bahwa Administrasi Biden ingin meningkatkan keterlibatan dalam dana investasi sektor swasta di kelompok Bank Pembangunan Inter-Amerika dan Dana Pembangunan Afrika.
"Investasi ini akan memperkuat keterlibatan kami di kawasan ini pada saat persaingan geopolitik," tulis teks pidatonya, dikutip Selasa (13/6/2023).
Menurutnya, meminjam kepada organisasi seperti IMF berfungsi sebagai penyeimbang penting untuk pinjaman yang tidak transparan dan tidak berkelanjutan dari negara lain seperti China.
Antara 2008 dan 2021, China menghabiskan US$ 240 miliar untuk menyelamatkan 22 negara yang 'hampir secara eksklusif' menjadi debitur dalam proyek infrastruktur Belt and Road Initiative (BRI) yang digagas Presiden Xi Jinping. Negara-negara itu termasuk Argentina, Pakistan, Kenya, dan Turki,
Namun, banyak negara yang kesulitan membayar kembali pinjaman dari Beijing. Situasi ini dapat menempatkan warga negara-negara debitur China itu pada tingkat kemiskinan yang lebih dalam.
Beijing telah meminta Bank Dunia dan IMF untuk membantu menyelamatkan beberapa negara. Namun, Negara Tirai Bambu belum transparan tentang persyaratan pinjaman dan rincian penting lainnya.
"Kami sangat, sangat prihatin dengan beberapa aktivitas yang dilakukan China secara global, terlibat di negara-negara dengan cara yang membuat mereka terjebak dalam utang dan tidak mendorong pembangunan ekonomi."
"Kami bekerja sangat keras untuk melawan pengaruh itu di semua lembaga internasional yang kami ikuti," tambahnya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Benarkah Indonesia Masuk Jebakan Utang China? Ini Faktanya
