
Intip Penampakan 'Pulau Surga' Arab Saudi, Bisa Pakai Bikini?
Pemerintah Arab Saudi berencana untuk membuka pulau resort tahun depan. Pulau yang disebut "pulau surga" itu bakal jadi kiblat destinasi baru di Timur Tengah.

Pemerintah Arab Saudi berencana untuk membuka sebuah pulau resort baru pada tahun depan. Hal ini terkait dengan rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) untuk menjadikan negara itu sebagai kiblat destinasi baru di Timur Tengah. (Dok. Neom)

Pulau itu bernama Sindalah. Pulau terletak di Laut Merah itu direncanakan menjadi pemandangan yang menggiurkan dari kota NEOM yang mewah, yang memakan dana pembangunan hingga US$ 500 miliar atau setara Rp 7.500 triliun. (Dok. Neom)

Dalam Sindalah, para tamu akan menikmati tujuan pelayaran pesiar kelas dunia, tiga mega hotel mewah, lapangan golf, berbagai restoran, dan gerai ritel mewah. Pulau ini membentang lebih dari 84 hektar dan bertujuan untuk menarik 2.400 pengunjung per hari pada tahun 2028. (Dok. Neom)

Dalam Sindalah, para tamu akan menikmati tujuan pelayaran pesiar kelas dunia, tiga mega hotel mewah, lapangan golf, berbagai restoran, dan gerai ritel mewah. Pulau ini membentang lebih dari 84 hektar dan bertujuan untuk menarik 2.400 pengunjung per hari pada tahun 2028. (Dok. Neom)

"Sindalah akan menjadi pintu gerbang glamor ke Laut Merah dan tujuan berperahu pesiar super kelas dunia, memberi pengunjung sekilas pengalaman untuk datang melintasi wilayah tersebut. Visi NEOM adalah membangun negeri masa depan, destinasi yang benar-benar baru," ujar Antoni Vives, kepala perencanaan di NEOM, kepada Al Arabiya, dikutip Jumat (9/6/2023). (Dok. Neom)

Vives menyebut Sindalah akan menjadi marina ultra-prime terdekat ke Eropa dan Mediterania. Pulau itu menawarkan opsi musiman baru untuk kalender berperahu pesiar global. Untuk bersantai, para tamu dapat menikmati lapangan golf par 70 seluas 5919 meter persegi serta spa dan pusat kesehatan. (Dok. Neom)

Di dalam pulau, pengunjung dapat menemui tiga hotel mewah dengan lebih dari 400 kamar ultra-premium dan 300 suite kelas atas. Ini termasuk tiga properti Marriott International. (Dok. Neom)

Pulau ini juga akan dilengkapi dengan 38 gerai makanan dan minuman, termasuk sembilan restoran kelas atas, sembilan restoran kasual premium, santapan di kapal pesiar, dan tiga lounge atap. Sindalah juga membanggakan pantai bintang lima, pilihan bersantap di restoran berbintang Michelin, acara olahraga, dan lokasi snorkeling di Laut Merah. (Dok. Neom)

Untuk melancarkan tujuan ini, Saudi telah menandatangani perjanjian dengan penyedia solusi yachting mewah internasional IGY Marinas untuk mengembangkan dan mengoperasikan pelabuhan di pulau itu dan kota NEOM. Dengan sebanyak 86 tempat berlabuh untuk yacht hingga 50 meter, fasilitas ini juga akan menyediakan pelampung lepas pantai tambahan untuk superyacht hingga 180 meter. (Dok. Neom)

Pembangunan Sindalah dan NEOM sendiri merupakan kebijakan radikal yang mengubah citra konservatif negara itu. Hal ini dilakukan demi mewujudkan Visi Saudi 2030, yang dianggap akan membebaskan negara itu dari ketergantungan terhadap minyak, dengan menggantinya dari sektor pariwisata. (Dok. Neom)

Dalam mewujudkannya, ada beberapa hal yang diubah Riyadh baru-baru ini. Mulai dari wilayah bebas bikini hingga perempuan yang sudah mulai melepas baju abayanya. Selain NEOM yang terletak di Laut Merah, Saudi juga sedang membangun lokasi baru di dekat Riyadh yang bernama Ad Diriyah dan Qiddiya. Nantinya, lokasi-lokasi itu akan mencakup beberapa resor mewah, termasuk merek hotel internasional utama. (Dok. Neom)

Sebelumnya Arab Saudi membuat geger tahun lalu dengan membuat pantai bikini. Negeri Raja Salman itu mengizinkan penggunaan bikini saat mengunjungi pantai Pure Beach, di dekat wilayah Kota Jeddah. (Dok. Neom)