Pedagang menata atribut kampanye yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (8/9/2023). Jelang mendekati musim kampanye, penjualan dan pemesanan atribut partai di Pasar Senen cenderung sepi. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pantauan CNBC Indonesia, atribut berupa kaos tersebut biasanya dijual dengan harga Rp 10ribu hingga Rp 50ribu tergantung banyaknya jumlah pesanan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Menurut Samsyir (61) salah satu pedagang atribut kampanye di Pasar Senen, jumlah pesanan atribut kampanye memgalami penurunan yang cukup drastis. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Ia mengatakan penurunan pesanan atribut kampenye diakibatkan belum diputuskannya sistem proposional terbuka atau tertutup yang akan ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) untuk Pemilu 2024 mendatang. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
"Pada penyelenggaraan Pemilu sebelumnya, beberapa bulan sebelum Pemilu pedagang sudah disibukan dengan pesanan atribut kampanye Calon Legislatif (Caleg) dari berbagai daerah" ucap Samsyir. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Belum ditetapkannya sistem proporsional untuk Pemilu 2024 mendatang membuat para Caleh menunda pemesanan atribut kampanye. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Seperti diketahui, sistem pemilu proporsional terbuka atau tertutup terus diperdebatkan. Hingga saat ini, sistem pemilu belum diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Tidak hanya sebagian besar anggota dewan, publik pun lebih memiliki pemilu proporsional terbuka dan bahkan mendesak MK agar tidak ikut campur merubah isi UU Pemilu. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)