
Ramalan Ekonomi Dunia Terbaru versi IMF, World Bank, dan OECD

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki paruh ke dua 2023, tiga lembaga internasional memperbarui ramalan kondisi perekonomian dunia. Mayoritas menaikkan sedikit proyeksi pertumbuhan ekonomi, di tengah kuatnya tekanan ketidakpastian akibat tren kenaikan suku bunga acuan.
Bank Dunia atau World Bank merupakan yang terbaru merilis proyeksi ekonomi global, dengan memberi peringatan perekonomian dunia masih dalam kondisi genting, setelah berlalunya masa-masa Pandemi Covid-19. Maka, perekonomian global masih akan terus melambat hingga 2024.
Dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2023, Bank Dunia mengungkapkan posisi kegentingan itu masih disebabkan berlarutnya efek pandemi, ditambah tak kunjung berakhirnya perang antara Rusia dan Ukraina, hingga pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara demi meredam tekanan inflasi.
Untuk proyeksi terbaru, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2023 masih lebih rendah dari perkiraan pertumbuhan 2022, yaitu dari 3,1% menjadi 2,1%. Lalu pada 2024 perkiraannya mulai membaik menjadi tumbuh 2,4% dan baru pada 2025 mampu kembali ke posisi 3%.
Proyeksi pertumbuhan Bank Dunia untuk 2023 sebetulnya mengalami revisi ke atas sebesar 0,4% dibanding proyeksi pada Januari 2023 yang sebesar 1,7%. Kendati begitu, untuk 2024 proyeksi mengalami revisi ke bawah sebesar minus 0,3% karena tekanan dari panjangnya pengaruh suku bunga acuan yang tinggi.
"Jadi perekonomian dunia berada dalam posisi genting," kata Indermit Gill, Kepala Ekonom dan Wakil Presiden Senior Grup Bank Dunia.
Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga sedikit menaikkan prospek pertumbuhan ekonomi dunia seiring dengan mulai meredanya inflasi dan pencabutan pembatasan ketat Covid di China. Namun, mereka turut memperingatkan proses pemulihan masih akan menghadapi jalan panjang.
Organisasi yang berbasis di Paris tersebut memperkirakan ekspansi ekonomi tahun ini sebesar 2,7%, naik dari 2,6% dalam laporan sebelumnya pada Maret. Tapi, secara keseluruhan proyeksi ekonomi global ini masih lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan pada 2022 sebesar 3,3%.
"Ekonomi global sedang berbelok tetapi menghadapi jalan panjang ke depan untuk mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan," tulis kepala ekonom OECD Clare Lombardelli dalam Economic Outlook OECD, dikutip dari AFP, Rabu (7/6/2023).
Sebelum kedua lembaga itu, Dana Moneter Internasional atau IMF telah terlebih dahulu mengeluarkan proyeksi terbaru untuk 2023 dan 2024. Termuat dalam World Economic Outlook edisi April 2023 yang dirilis Selasa, 11 April 2023.
IMF memperkirakan perekonomian global melambat dari 3,4% pada 2022 menjadi 2,8% pada 2023. proyeksi ini turun 0,1 poin persentase/pp dibanding proyeksi Januari, meski selanjutnya membaik ke level 3,0% di 2024 atau turun 0,1 pp dari perkiraan Januari.
IMF mengangap gejolak sektor keuangan di Amerika Serikat dan Eropa serta tekanan inflasi yang persisten tinggi menyebabkan momentum penguatan pemulihan yang sempat terjadi di awal tahun kini meredup, membuat prospek pertumbuhan lebih rendah.
"Namun, ketidakstabilan perbankan baru-baru ini mengingatkan kita bahwa situasinya masih rapuh. Sekali lagi, risiko penurunan mendominasi dan kabut seputar prospek ekonomi dunia telah menebal," ucap Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramalan Terbaru Ekonomi Global 2023 dari IMF, Berani Baca?