Internasional

Ramalan Baba Vanga Muncul Lagi, Sebut Perang Nuklir-Bawa Asia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 June 2023 08:00
Peramal buta, Baba Vanga (REUTERS/Dimitar Dilkoff/File)
Foto: Peramal buta, Baba Vanga (REUTERS/Dimitar Dilkoff/File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Baba Vanga merupakan salah satu peramal yang dikenal dunia. Wanita yang wafat pada 1996 meramalkan banyak kejadian yang terjadi di dunia, termasuk kejadian penyerangan teroris 11 September di Amerika Serikat (AS), munculnya Covid-19, hingga berdirinya ISIS.

Sebelum wafat, mengutip Al-Arabiya News Kamis (8/6/2023), Nostradamus dari Balkan ini juga sempat menuliskan ramalan terkait apa yang akan terjadi di 2023. Setidaknya ada beberapa yang ia sebutkan.

Merujuk para pengikutnya, ia meramalkan "bencana nuklir yang menghancurkan" yang akan menyebabkan "awan beracun menyelimuti Asia". Selain itu, Baba Vanga juga memprediksi datangnya badai matahari yang kuat yang akan mengguncang iklim pada tahun 2023.

"Senjata biologis akan digunakan oleh negara adidaya pada tahun 2023," tambah pengikutnya menjelaskan ramalan Baba Vanga lagi.

"Menyebabkan ratusan ribu kematian", ujar mereka.

Baba Vanga memiliki nama asli Vangeliya Pandeva Gushterova. Ia dilaporkan kehilangan penglihatannya selama badai debu pada usia 12 tahun di Rumania.

Seperti diketahui, saat ini dunia sedang berkecamuk dengan ketegangan geopolitik global. Perang Rusia dan Ukraina misalnya, pecah dan menghadapkan dua raksasa nuklir di bumi, Moskow dan Amerika Serikat (AS) bersitegang.

Rusia diketahui beberapa kali memberi peringatan soal bencana perang nuklir. Ini akibat langkah Barat ke Ukraina saat ini. Dukungan senjata AS dan sekutunya di aliansi NATO kepada Kyiv merupakan penyebabnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada Maret lalu mengatakan manuver ini telah membawa kedua kubu dalam perang 'hibrida'. Di mana mereka berarti sama saja berperang melawan pasukan Rusia.

Moskow juga tak main-main terkait peringatan ini. Beberapa hari lalu, Rusia bergerak maju pada dengan rencana untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarus.

AS sendiri menyebut dunia menghadapi bahaya nuklir paling parah sejak Krisis Rudal Kuba 1962 karena pernyataan Putin selama konflik Ukraina. Tetapi Moskow mengatakan posisinya telah disalahtafsirkan.

Ketegangan juga terjadi antara AS dan China di kawasan Asia, terkait Taiwan dan Laut China Selatan (LCS). Belum lagi tindakan tak terduka Korea Utara (Korut) dengan aktivitas pengujian senjata, termasuk nuklir.

Negara yang tergabung dalam AUKUS, AS-Inggris-Australia, juga dilaporkan akan mengirimkan kapal selam nuklir ke Canberra. Hal ini membuat riuh Asia Tenggara, termasuk RI, yang menjadi kawasan bebas nuklir.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Tanda-Tanda Putin Bisa Wujudkan Ramalan Ngeri Baba Vanga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular