Menteri Jokowi Ogah Jadi Cawapres Anies: Mahfud MD & Sandiaga

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 June 2023 05:00
Infografis, Anies Naikkan UMP DKI, Bekasi Masih Tertinggi
Foto: Ilustrasi Anies Baswedan (Edward Ricardo/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terdapat dua sosok yang menolak menjadi bakal calon wakil presiden pendamping bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Pada Senin (5/6/2023), ada pengakuan dari Mahfud yang bilang pernah ditawari Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu agar menjadi bacawapres bagi Anies.



Pengakuan itu disampaikan Mahfud kepada wartawan saat ditemui selepas mengikuti rapat kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Komisi I DPR RI di ruang rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2023). Mahfud hadir dalam kapasitas sebagai plt menkominfo.

"Saya sampaikan juga kepada ketum PKS Pak Syaikhu ketika datang ke rumah saya, menjajaki bagaimana kalau bapak (Mahfud) menjadi cawapres Anies. Jangan saya, nanti malah pecah. Anies kalau koalisinya nggak setuju malah Aniesnya ndak dapat tiket kalau partainya keluar satu," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Mahfud mengungkapkan permintaan eks Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana agar memastikan partisipasi Anies dalam pilpres mendatang. Permintaan itu disampaikan Denny beberapa waktu lalu.

"Nanti yang dituduh kalau ndak dapat tiket pemerintah. Karena nuduhnya pemerintah terus menjegal Anies. Saya pesan ke Denny tolong itu dijaga. Jangan sampai dari internalnya yang gagal. Kalau dari pemerintahnya nggak akan ikut-ikut," beber Mahfud.

Sebelumnya, Syaikhu mengatakan sempat berkomunikasi dengan Mahfud. Komunikasi keduanya untuk menjalin silaturahmi sekaligus bertanya ketertarikan Mahfud menjadi cawapres Anies.

"Saya khususnya hari-hari ini banyak bersilaturahim dengan tokoh-tokoh bangsa dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan, tentu ini banyak yang muncul-muncul di survei-survei. Nah, itu saya berusaha untuk mendatangi," kata Syaikhu kepada wartawan di DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2023).

Syaikhu menyebut kedatangan dirinya ke tokoh-tokoh potensial akan dilaporkan ke Majelis Syuro PKS. Ia menyebut ada tokoh yang ingin disebutkan secara langsung, namun adapula yang tidak.

Ia kemudian ditanyai apakah salah satu tokoh yang didatangi adalah Mahfud, Syaikhu membenarkan hal itu. Ia menyebut pertemuan dengan Mahfud untuk berbagai pandangannya sekaligus bertanya ketertarikan Mahfud menjadi cawapres Anies.

"Itu tadi kita bilang, kita silaturahim ke Pak Mahfud, tokoh-tokoh yang lain juga akan kita datangi silaturahim. Kita minta tanggapannya, kita minta sharingnya, bahkan kita tanya juga minatnya untuk mencawapreskan. Karena saya saat ini fokusnya mencari cawapres," imbuh Syaikhu seperti dilansir detik.com.

Sementara itu, Sandiaga yang digadang-gadang bakal ikut dalam kontestasi Pilpres 2024 memberi tanggapan jika ia menjadi sosok cawapres dari Anies atau Ganjar. Sandiaga punya jawaban berbeda terhadap dua sosok capres tersebut.

Sandi pun menjawab pertanyaan tersebut dengan nada berbeda. Untuk mendampingi Anies, Sandiaga mengaku akan melihat pemikiran dan gagasan koalisi perubahan yang mengusung Anies.

"Saya itu pernah bermitra sama Pak Prabowo dan pernah bermitra sama Pak Anies, bahwa dalam kontestasi itu pemikiran, gagasan yang akan kita kembangkan ke depan," ungkap Sandiaga usai menyerahkan piagam anugerah desa wisata Indonesia (ADWI) di Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Klaten, dilansir detikJateng, Senin (5/6/2023).

Meski pernah sama-sama memimpin DKI Jakarta, Sandi ternyata kali ini tak sepakat dengan gagasan yang diusung Anies dan koalisi. Menurutnya, visi koalisi perubahan pengusung AniesĀ  belum pas.

Selama menjadi Menparekraf, Sandi menyebut masyarakat puas dengan arah pembangunan Presiden Jokowi, sehingga menurutnya tidak perlu diubah.

"Kalau mengubah arah pembangunan saya merasa itu kurang pas. Karena saya sudah keliling Indonesia, saya mendengar banyak masukan dari masyarakat dan data yang kami terima 80% dari masyarakat memberikan kepuasan terhadap arah pembangunan," katanya.

Menurutnya, mengubah arah pembangunan Presiden Jokowi malah tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

"Tapi kalau mengubah apalagi mengubah peta besar dan arah pembangunan kita, ini mungkin tidak mendapatkan kesamaan pemikiran dengan saya," kata Sandiaga.

Sedangkan, jika diminta jadi Cawapres Ganjar, Sandi akan merasa terhormat. Namun dia menyerahkan keputusan tersebut kepada partai politik.

"Saya merasa terhormat. Tapi yang akan mengambil keputusan itu pimpinan partai politik jadi itu ranahnya dan domainnya partai politik," kata Sandiaga.

Sandi mengaku baru sekali bertemu dengan Ganjar, sehingga belum ada komunikasi khusus dengan Ganjar apalagi terkait cawapres.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Blak-Blakan Presiden Boleh Memihak, Begini Reaksi Anies-Mahfud

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular