Kebakaran Kanada Makin Serius, Warga New York Jadi Korban

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas New York, Toronto, dan Ottawa mengingatkan warganya tentang bahaya serius yang timbul akibat dampak panjang kebakaran besar di wilayah timur Kanada. Kebakaran membuat udara tercemar sehingga mengganggu kesehatan.

Kebakaran terjadi hampir di seluruh provinsi dan wilayah Kanada, dengan Quebec menjadi yang paling terpukul karena terjadi beberapa kebakaran yang dipicu oleh petir.

Setidaknya terjadi 400 kebakaran di seluruh penjuru Quebec, Kanada, sepanjang 2023. Kebakaran telah berdampak kepada hampir sembilan juta orang di Kanada serta membakar setengah juta lahan di Quebec.
Musim kebakaran dengan pola yang tak biasa dan intensitas yang mengkhawatirkan membuat Kanada harus menghadapi periode terburuk dalam sejarahnya.

Baca: RI Diserang Cuaca Panas Menyengat, Bikin Gerah & Bahaya Ini

Kondisi cuaca yang hangat dan kering diprediksi akan berlanjut selama berbulan-bulan mendatang.
Departemen Lingkungan Hidup Negara Bagian New York telah mengeluarkan peringatan kesehatan bagi penduduk di beberapa kabupaten, termasuk New York, Bronx, dan Queens.

Pemerintah negara bagian sangat menyarankan agar warga membatasi aktivitas fisik berat di luar ruangan untuk mengurangi risiko dampak negatif terhadap kesehatan mereka.
Ibu kota Kanada, Ottawa, yang berbatasan langsung dengan Quebec, diselimuti oleh kabut pada Selasa pagi (6/6/2023).

Kualitas udara di kota ini mencapai tingkat 10+, yang merupakan level terburuk dalam Indeks Kesehatan Kualitas Udara yang dikeluarkan oleh Environment Canada, menandakan risiko sangat tinggi bagi kesehatan masyarakat.

"Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan lokal dan juga kebakaran hutan di Quebec telah menyebabkan penurunan drastis dalam kualitas udara," demikian yang diungkapkan oleh Environment Canada dalam peringatan mengenai kualitas udara di Ottawa, dikutip dari Reuters.

Baca: Awas Kebakaran, RI Siap-siap Panas 'Mendidih', IKN Terancam

Situasi juga tidak lebih baik di wilayah udara Kota Toronto, dimana udara juga tercemar dan diperkirakan akan berlangsung hingga sepanjang minggu ini.
Tak dapat diabaikan bahwa asap dari kebakaran hutan dapat berdampak serius terhadap kesehatan, bahkan pada tingkat konsentrasi yang rendah.

Orang-orang yang menderita penyakit paru-paru atau jantung, serta kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan wanita hamil, berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan akibat paparan asap kebakaran hutan ini, demikian yang diungkapkan oleh Environment Canada.

Pada Selasa (6/6/2023), Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly, dengan tulus mengucapkan terima kasih kepada Amerika Serikat, Meksiko, Afrika Selatan, dan Prancis yang telah mengirimkan tim pemadam kebakaran untuk membantu penanganan situasi ini.

Baca: Babi Jadi Korban Suhu Bak Neraka China, Negara Ini Bisa Cuan

Meskipun kebakaran hutan umum terjadi di provinsi-provinsi barat Kanada, namun pada tahun ini api telah menjalar dengan cepat di wilayah timur, memaksa evakuasi rumah dan pemerintah federal harus melibatkan angkatan bersenjata dalam upaya penanganan bencana ini.

Luas lahan yang sudah terbakar mencapai sekitar 3,3 juta hektar, atau sekitar 13 kali lipat dari rata-rata 10 tahun terakhir, dan lebih dari 120.000 orang setidaknya sementara waktu harus mengungsi dari rumah mereka.

"Perlu saya tekankan bahwa masyarakat harus tetap mendengarkan petunjuk dari otoritas setempat tentang cara menjaga keselamatan, terutama di daerah yang terdampak oleh asap dari kebakaran hutan, seperti di Ottawa," ungkap Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Dengan kondisi kebakaran hutan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, diharapkan penduduk di daerah yang terkena dampak tetap waspada dan patuh terhadap instruksi yang diberikan oleh pihak berwenang, demi menjaga kesehatan dan keselamatan mereka dengan sebaik-baiknya.

(mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Kawasan Bukit di Danau Toba Terbakar