Internasional

Wow! Negara Ini Jadikan Seks Olahraga, Kompetisi 6 Jam/Hari

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia

06 June 2023 16:35

Oude Kerk, or Old Church, is reflected in the window of the PIC, Prostitution Information Center, as sex workers welcomed clients again in the Red Light District in Amsterdam, Netherlands, Wednesday, July 1, 2020. It wasn't quite business as usual as the capital's Red Light District emerged from coronavirus lockdown, but it was as close as it has been since the pandemic slammed the brakes on the world's oldest profession. (AP Photo/Peter Dejong) — Foto: Ilustrasi (AP/Peter Dejong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Swedia secara resmi memasukan seks sebagai olahraga, Minggu. Hal ini dilakukan untuk membuka jalan bagi kompetisi seks pertama di negara itu.

Swedia diketahui akan membuat European Sex Championship. Ini akan menampilkan para peserta yang terlibat dalam sesi seks yang diperpanjang hingga enam jam per hari.

Menurut berbagai laporan, kompetisi akan dimulai pada 8 Juni dan berlangsung selama enam minggu. Pasangan yang berpartisipasi dalam aktivitas seksual akan ditampilkan, mulai dari 45 menit hingga 1 jam setiap hari, tergantung pada durasi pertandingan mereka.

Baca:

Makin Jelas Tanda Kiamat di Langit & di Bumi, Ilmuwan Teriak

"Panel juri yang terhormat akan mengevaluasi dan menentukan pemenang, sementara penonton juga akan memiliki kesempatan untuk mempengaruhi keputusan akhir," tulis media OBJ Sport, dikutip Selasa (6/6/2023).

Selama ajang kejuaraan seks se Eropa itu, penonton akan dapat mengamati berbagai aspek aktivitas seksual. Faktor-faktor seperti chemistry antara pasangan yang berpartisipasi, pengetahuan mereka tentang seks, dan tingkat daya tahan mereka semua akan diperhitungkan untuk sampai pada keputusan akhir para pemenang.

Langkah Swedia yang berani ini dianggap menantang norma konvensional. Ini karena negara tersebut menjelajah ke wilayah yang belum dipetakan dengan kompetisi unik ini.

"European Sex Championship berjanji untuk memikat penonton dan memicu percakapan seputar persimpangan olahraga, seksualitas, dan hubungan manusia," katanya.