Perang Makin Gila! Rusia Patahkan Serangan Besar Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Rusia mengatakan telah memukul mundur serangan skala besar oleh Ukraina di Donetsk yang dianeksasi Moskow pada Senin (5/6/2023). Laporan itu seiring dengan serangan lainnya yang mengkhawatirkan di wilayah selatan yang menampung pembangkit nuklir terbesar di Eropa.

Kyiv selama berbulan-bulan mengatakan sedang mempersiapkan serangan balasan besar, berharap untuk merebut kembali wilayah yang hilang sejak Rusia melancarkan operasi militernya pada Februari 2022.

Donetsk adalah salah satu dari empat wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia pada bulan September, bersama dengan Lugansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada Minggu, di selatan wilayah tersebut, "musuh melancarkan serangan besar-besaran di lima sektor depan".

"Sebanyak enam mekanik dan dua batalyon tank musuh terlibat," katanya dalam sebuah unggahan Telegram yang dikutip AFP, menambahkan bahwa pasukan Ukraina telah menyerang "sektor depan yang paling rentan, menurut pendapat mereka".

"Musuh tidak mencapai tugas mereka, mereka tidak berhasil."

Pada Senin, seorang pejabat yang ditunjuk Moskow, Vladimir Rogov, mengatakan pasukan Kyiv telah melancarkan serangan besar-besaran di wilayah Zaporizhzhia selatan.

"Pagi ini, pasukan Ukraina melancarkan serangan dalam skala yang lebih besar dari kemarin. Situasinya mengkhawatirkan," kata Rogov, menurut kantor berita TASS.

Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah apa yang dikatakannya sebagai video pertempuran di Donetsk, menunjukkan kendaraan lapis baja Ukraina diserang tembakan hebat.

Adapun, perang yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan bereskalasi minggu ini dengan meningkatnya serangan di kedua sisi perbatasan.

Dalam sebuah video yang diterbitkan Minggu, tentara Ukraina tampaknya meminta tentara untuk tetap diam dan mengatakan tidak akan ada pengumuman tentang dimulainya serangan yang telah lama ditunggu-tunggu.

Pada hari yang sama, gubernur wilayah Belgorod Rusia di perbatasan dengan Ukraina mengatakan pertempuran sedang berlangsung di sisi perbatasannya dan mengakui bahwa pasukan pro-Ukraina telah menahan orang Rusia selama bentrokan lintas perbatasan.