Daftar Pabrik PHK Massal, Ada Duniatex Cs

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Senin, 05/06/2023 14:10 WIB
Foto: Pabrik-pabrik di kawasan Berikat Nusantara (KBN) di wilayah Jakarta Utara, Cilincing mulai masif meninggalkan ibu kota. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ribuan buruh terancam kehilangan sumber pendapatan karena jadi korban pemangkasan tenaga kerja. Di mana, saat ini Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) tengah memediasi proses pemangkasan di 9 pabrik.

Pemangkasan baik ditandai dengan merumahkan karyawan atau langsung melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi karena perusahaan harus mengurangi kapasitas, menutup pabrik, hingga merelokasi pabrik ke lokasi lebih efisien biaya.

"Saya berani bilang, 80% industri tekstil, garmen dan sepatu alami efisiensi pekerja dengan PHK sampai ada yang tutup," kata Presiden KSPN Ristadi kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (5/6/2023).


Meski, dia tak memungkiri, ada juga investasi pabrik baru yang muncul. Artinya, terjadi perekrutan karyawan. Khususnya di Jawa Tengah, bagian selatan dan timur Jawa Barat.

Ristadi mengungkapkan, 9 perusahaan yang sedang dalam proses pemangkasan karyawan adalah:

Lokasi: Jawa Tengah

1. Duniatex: 3000-an pekerja dirumahkan ke arah PHK
2. Agungtex Group: 2000- an pekerja dirumahkan ke arah PHK
3. PT Kabana efesiensi dirumahkan arah PHK 1200-an pekerja
4. PT Pismatex pailit proses penyelesaian PHK 1.700-an pekerja
5. PT Sae Aparel ribuan PHK karena relokasi sebagian.

Lokasi: Jawa Barat

1. PT Pulaumas dirumahkan arah PHK 800-an pekerja
2. PT Adetex 500-an pekerja dirumahkan proses PHK.

Lokasi: Banten

1. PT Nikomas PHK bertahap ribuan pekerja
2. PT Chingluh 2000-an pekerja PHK.

Saat ini, kata Ristadi, KSPN ikut memediasi proses pemangkasan tersebut. Termasuk, dengan memberikan bantuan hukum jika kedua pihak tak sepakat sehingga harus diproses melalui Pengadilan Hubungan Industrial.

"Hanya PT Chingluh sudah selesai selesai akhir 2022, lainnya masih berjalan sampai sekarang," kata Ristadi.

Data itu, kata Ristadi, bisa lebih besar karena hanya mencakup data perusahaan yang memiliki Serikat Pekerja anggota KSPN. Dia mencontohkan, PHK yang dilakukan oleh PT Panarub dan PT Tuntex sekitar total 3.000-an pekerja di Tangerang, tidak masuk dalam data KSPN karena bukan anggota.

Artinya, data pekerja korban gelombang PHK yang tengah melanda Indonesia bisa saja melampaui angka yang dimiliki KSPN.

Di saat bersamaan, S&P Global mencatat Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia bulan Mei 2023 berada di level 50,3. Angka ini lebih rendah dibandingkan pada April 2023 yang tercatat 52,7.

Indeks ini adalah terendah sejak November 2022.

Data itu seakan menegaskan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Mei 2023 yang dirilis Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada 31 Mei 2023.

Di mana, IKI Mei berada pada level 50,90 atau melambat 0,48 poin dibanding bulan sebelumnya yang berada di angka 51,38.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Manufaktur RI Jeblok, Pemerintah Salahkan Kebijakan Trump