Sri Mulyani: Dana IKN Gak Bisa Ditunda! Ini Alasannya

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Kamis, 01/06/2023 07:50 WIB
Foto: Sri Mulyani dengan 749 Calon Aparatur Sipil Negara. (Tangkapan layar Instagram @smindrawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta agar pencairan anggaran untuk pembangunan IKN pada 2024 ditunda. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, program pembangunan IKN tetap akan terus dilanjutkan pada tahun depan karena sudah menjadi bagian dari program prioritas.

Menurutnya, program pembangunan IKN tersebut seiring juga masuk ke dalam rencana pembangunan proyek strategis nasional lainnya (PSN).

"Program prioritas juga difokuskan untuk mempercepat transformasi ekonomi, melalui [...] percepatan pembangunan infrastruktur, termasuk keberlanjutan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Proyek Strategis Nasional (PSN)," kata Sri Mulyani saat rapat paripurna di DPR, Jakarta, Selasa (30/5/2023).


Bahkan, Sri Mulyani juga memastikan, untuk meningkatkan kualitas belanja pada 2024, Pemerintah akan konsisten melanjutkan penguatan prinsip spending better melalui efisiensi belanja kebutuhan dasar serta program-program untuk mendukung program prioritas.

Belanja ini diantaranya dengan fokus peningkatan kualitas dan akses pendidikan seperti PIP, KIP kuliah, BOS, pemberian beasiswa LPDP, link and match, hingga penguatan kualitas dan akses kesehatan sepeeri efektivitas JKN, kemandirian farmasi, sistem kesehatan yang handal.

Selain itu juga diarahkan untuk mendorong hilirisasi SDA, serta mendorong efektivitas program perlindungan sosial dan subsidi agar tepat sasaran dan memberi manfaat yang nyata bagi masyarakat.

"Pada sisi lain, Pemerintah juga mendukung agar pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024 dapat berjalan dengan lancar dan kondusif," ungkap Sri Mulyani.

Sebelumnya, fraksi pertama yang menyampaikan IKN ditunda pada 2024 adalah Demokrat, yang pandangan fraksinya dibacakan oleh Anggota DPR Rizki Aulia Rahman Natakusumah. Kata Rizki, anggaran pembangunan IKN tidaklah prioritas dibandingkan dengan kebutuhan anggaran untuk stabilisasi harga kebutuhan pokok masyarakat.

"Sehingga anggaran sifatnya non prioritas seperti IKN Nusantara bisa ditunda, dan difokuskan dulu untuk stabilitas harga kebutuhan pokok dan energi untuk masyarakat kecil," kata Rizki dalam Sidang Paripurna DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (23/5/2023)

Adapun dari Fraksi PKS, pandangan untuk menghentikan pembangunan IKN ini disampaikan oleh Anggota DPR Andi Akmal Pasluddin saat Rapat Paripurna yang digelar hari ini. Kata Andi, PKS memandang bahwa kebijakan belanja negara untuk pembangunan IKN itu lebih baik digunakan untuk memperkuat infrastruktur di sektor pertanian.

"Fraksi PKS berpandangan pemerintah lebih baik menunda pemindahan IKN sehingga belanja tersebut dapat difokuskan pada pemulihan daya beli masyarakat. peningkatan kesejahteraan, peningkatan infrastruktur pertanian dan belanja yang berkeadilan lainnya," ujarnya.

Dalam dokumen KEM PPKF 2024, pemerintah menyatakan, pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur akan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun depan. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 dapat mencapai 5,3% hingga 5,7%.


(rob/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Cegah Konflik Rebutan Pulau, DPR Dorong Mediasi