Kadin: Generasi Muda Indonesia Jangan Hanya Jadi PNS
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komite Tetap Bidang PPN Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rusmin Lawin mengajak generasi muda Indonesia agar tidak hanya bercita-cita untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Jangan mau begitu kuliah udah mau jadi PNS, itu salah itu," tegas Rusmin kepada rekan media di acara diskusi publik RPJPN 2025-2045 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Menurut Rusmin, para pemuda Indonesia seharusnya sudah mulai dipersiapkan untuk merambah sektor informasi dan teknologi (IT), mengingat pesatnya perkembangan digitalisasi.
"Pekerjaan akan bertambah, orang-orang IT akan lebih banyak, kita harus dorong agar anak anak muda masuk IT," kata Rusmin.
Deputi Bidang Deputi Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amalia Adininggar Widyasanti juga menyebutkan bahwa era digitalisasi tidak akan menghapus tenaga kerja manusia. Melainkan, hanya bergeser ke sektor lain.
"Nanti kan kebutuhan pasar kerja akan bergeser, jangan lupa bahwa kita enggak hilang. Tetapi akan kebutuhan jenis pekerjaannya akan berbeda, itu yang akan kita siapkan skill yang baru," jelas Amalia.
Oleh Karena itu, Amalia meminta agar anak muda Indonesia merambah sektor kewirausahaan dan STEAM (Sains, Technology, Engineering, Art, Math). Ini untuk mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo beberapa tahun terakhir memang gencar mengefisiensikan sumber daya manusia di lingkungan PNS. Sebab ia mendorong transformasi pelayanan publik secara digital alias menggunakan robot.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, hal ini merupakan program prioritas Presiden Joko Widodo melalui reformasi birokrasi utamanya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tata kelola birokrasi di Indonesia. ASN, termasuk PNS nantinya akan duet dengan digitalisasi.
"Reformasi birokrasi administrasi pemerintahan, pemerintah harus bersiap disrupsi teknologi dan iklim digital dengan terus berbenah dan membangun birokrasi digital dengan fokus perbaikan sebagai digitalisasi struktur, kultur, maupun kompetensi," paparnya dalam Forum Konsultasi Publik tahun lalu.
(haa/haa)