Sebentar Lagi, RI Lelang 'Harta Karun' Raksasa di Natuna
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam waktu dekat ini bakal melelang ulang Wilayah Kerja (WK) atau Blok Natuna D-Alpha yang dulunya satu kesatuan dengan Wilayah Kerja East Natuna.
Natuna D-Alpha sendiri memiliki potensi gas dua kali lipat lebih besar dibandingkan Blok Masela di Maluku yang kini dikelola perusahaan asal Jepang, Inpex Corporation.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan bahwa Wilayah Kerja East Natuna terdiri dari Lapangan Arwana-Barakuda (saat ini ditetapkan sebagai Blok East Natuna), D-Alpha, dan Paus. Adapun untuk Natuna D-Alpha pemerintah bakal melelang ulang secara terbuka.
Tutuka membeberkan Natuna D-Alpha akan dilelang saat acara tahunan Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia atau Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition. Acara tersebut direncanakan akan berlangsung pada pekan terakhir Juli 2023.
"Nanti pas IPA kita launching, itu perkiraan kita 46 TCF 2,5 kalinya Masela. Bayangin," ungkap Tutuka saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (30/5/2023).
Menurut Tutuka, Natuna D-Alpha memiliki sumber daya gas mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF). Meski demikian, yang bisa dieksploitasi nantinya hanya sebesar 46 TCF karena mengandung karbon dioksida (CO2) cukup besar yakni mencapai 71%.
"Itu tantangannya, jadi keekonomian. Harus menarik splitnya bagaimana bagi investor, karena investasi itu cukup besar, itu kan sebesar 222 TCF, kemudian 70% CO2 jadi kalau diproduksikan 2/3 itu adalah CO2, kemudian sepertiga itu hidrokarbon," jelasnya.
(wia)