Sah! Pertamina Garap 'Harta Karun' di Natuna

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
30 May 2023 15:47
Sumur minyak PHE
Foto: Sumur minyak PHE. (Dok PHE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melalui PT Pertamina East Natuna sebagai pengelola Wilayah Kerja (WK) atau Blok East Natuna.

Penandatanganan kontrak bagi hasil untuk WK East Natuna dilakukan antara Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan PT Pertamina Hulu Energi pada hari ini, Selasa (30/5/2023), di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan nilai investasi komitmen pasti Pertamina di blok tersebut mencapai US$ 12.500.000 atau Rp 187 miliar dan bonus tanda tangan US$ 500.000 atau Rp 7,4 miliar.

"WK East Natuna yang disampaikan di sini adalah bagian utara daripada WK East Natuna sebelumnya. Kita bagi 3, yang paling atas lapangan Arwana-Barakuda nah ini (Blok East Natuna yang resmi dikelola PHE)," ungkap Tutuka yang turut menyaksikan penandatanganan tersebut.

Pertamina East Natuna akan terikat komitmen pasti berupa 1 Studi G&G, Akuisisi Data Seismik 3D 430 km2, dan 1 sumur eksplorasi.

Jumlah 'harta karun' alias sumber daya di WK East Natuna ini diperkirakan mencapai 2,2 miliar barel minyak (BBO) dan gas sebesar 300 miliar standar kaki kubik (BSCF). 

Selain East Natuna, Tutuka juga menyaksikan penandatanganan dua kontrak migas lainnya, yakni WK Sangkar dan WK Peri Mahakam.

Adapun total investasi komitmen pasti dari ketiga WK ini mencapai US$ 22.700.000 atau Rp 340 miliar dan bonus tanda tangan US$ 600.000 atau Rp 8,9 miliar.

Rinciannya yakni, untuk WK Sangkar, pemerintah menetapkan PT Saka Eksplorasi Timur selaku pengelola dengan nilai investasi komitmen pasti sebesar US$ 3.000.000 dan bonus tanda tangan US$ 50.000. Perusahaan akan terikat komitmen pasti berupa 2 Studi G&G dan Akuisisi Data Seismik 3D 150 km2.

Kemudian, untuk WK Peri Mahakam, pemerintah menetapkan konsorsium ENI Peri Mahakam Limited (49%) dan PT Pertamina Hulu Borneo (51%) sebagai pengelola.

Adapun konsorsium akan terikat komitmen pasti berupa 3 Studi G&G; Akuisisi Data Seismik 3D 150 km 2; dan 1 sumur eksplorasi dengan total investasi senilai US$ 7.200.000 dan bonus tanda tangan US$ 50.000.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap Pemerintah Segera Lelang 6 Blok Migas, Minat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular