
Indonesia Bikin Indeks Nikel Sendiri, Ternyata Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini sedang merencanakan pembentukan indeks harga nikel atau Indonesia Nickel Prices Index. Pemerintah menargetkan indeks harga nikel Indonesia ini bisa terbentuk pada akhir 2023 mendatang.
Lantas, apa tujuan dari pembentukan indeks nikel ini?
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto menjelaskan, indeks harga nikel yang selama ini dipakai perusahaan Indonesia yaitu mengacu pada London Metal Exchange (LME).
Adapun indeks LME cenderung mengakomodasi harga-harga nikel kelas satu seperti nikel sulfat, nickel matte, Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) atau Mixed Sulphide Precipitate (MSP).
Sementara produk olahan nikel di Indonesia masih banyak termasuk nikel kelas dua seperti Nickel Pig Iron (NPI), feronikel, dan lainnya.
Ditambah lagi, lanjutnya, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia. Dengan demikian, memiliki indeks harga nikel sendiri di dalam negeri justru bisa mencerminkan harga-harga dari produk nikel dalam negeri.
"Saya kira perlu kita punya ini (indeks harga nikel) karena kita largest producer. Jadi untuk kita nanti monitor gimana kondisi market, kebijakan, policy apa yang perlu kita sesuaikan, segala macam. Dengan adanya indeks ini akan sangat membantu," ungkap Seto saat ditemui di Jakarta, Selasa (30/5/2023).
"Paling nggak kalau ada ya kan lebih reflektif ke pasar Indonesia. Sekarang dunia kan dominasinya kelas dua nikel, bukan kelas one lagi," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan pembentukan indeks harga nikel Indonesia sangat penting untuk segera direalisasikan.
Menurutnya, indeks harga nikel Indonesia setidaknya hampir sama seperti yang sudah ada pada Harga Batu Bara Acuan (HBA).
"Supaya ada standard, sama lah kaya batu bara juga," kata dia ditemui di Gedung DPR, dikutip Senin (29/5/2023).
Arifin menilai pengaturan khusus harga acuan nikel dalam negeri dilakukan guna memberikan kepastian harga bagi para pelaku usaha pertambangan maupun pemilik pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) terhadap fluktuasi harga nikel di pasar London Metal Exchange (LME).
"Kalau enggak ada indeks itu kan ada yang menekan. Biasanya pembeli adalah raja, jangan sampai ada raja-rajaan lah," kata dia.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba RI Mau Bikin Indeks Harga Nikel Sendiri, Kenapa?
