Jreng! Biden dan McCarthy Sepakati Kenaikan Pagu Utang AS

fsd, CNBC Indonesia
28 May 2023 21:00
WASHINGTON, DC - MAY 22: U.S. President Joe Biden meets with House Speaker Kevin McCarthy (R-CA) in the Oval Office of the White House on May 22, 2023 in Washington, DC. Biden and McCarthy were meeting to discuss raising the debt limit in an effort to avoid a default by the federal government.   Drew Angerer/Getty Images/AFP (Photo by Drew Angerer / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Foto: Getty Images via AFP/DREW ANGERER

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerilka Serikat (AS) Joe Biden dan lawan politik dari Partai Republik mengumumkan bahwa pada prinsipnya mereka telah sepakat untuk menaikkan plafon utang AS dan mencegah terjadinya default (gagal bayar).

Presiden Joe Biden menggambarkan kesepakatan itu sebagai "kompromi", sementara Ketua DPR AS (US House) Kevin McCarthy mengatakan hal ini diambil "demi rakyat Amerika".

Melansir BBC, kesepakatan itu terjadi setelah negosiasi yang sengit selama berminggu-minggu negosiasi dan masih perlu disetujui oleh Kongres yang terpecah.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan AS telah memperingatkan bahwa negara paling adidaya tersebut berpotensi akan kehabisan uang pada 5 Juni jika kesepakatan akan pagu utas AS urung terjadi.

AS harus meminjam uang, mayoritas dalam bentuk penerbitan obligasi, untuk mendanai program pemerintah karena anggaran belanja yang lebih besar daripada pendapatan dari pajak dan sumber lainnya (defisit).

Partai Republik yang konservatif secara fiskal menginginkan adanya pemotongan anggaran (budget cut) pada bidang-bidang tertentu seperti pendidikan dan program sosial lainnya sebagai ganti kenaikan plafon utang US$ 31,4 triliun (Rp 471.000 triliun).

Rincian kesepakatan tentatif tersebut belum secara resmi dirilis - tetapi media AS CBS melaporkan bahwa pengeluaran pemerintah non-pertahanan akan tetap datar selama dua tahun dan kemudian meningkat sebesar 1% pada tahun 2025.

Tidak jelas bagaimana tepatnya program pemerintah terkait bantuan pembelian makanan untuk orang-orang yang berpenghasilan rendah akan berubah atau tidak.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Biden menggambarkan perjanjian itu sebagai kompromi yang baik untuk negara "karena mencegah apa yang bisa menjadi bencana gagal bayar dan akan menyebabkan resesi ekonomi, dana pensiun hancur, dan jutaan pekerjaan hilang".

Sementara McCarthy menyebut dalam kesepakatan ini akan ada "pengurangan pengeluaran yang bersejarah, reformasi konsekuensial yang akan mengangkat orang keluar dari kemiskinan ke dalam angkatan kerja".

"Tidak ada pajak baru, tidak ada program pemerintah baru," kata Ketua DPR AS tersebut.

McCarthy menambahkan bahwa dia berencana untuk menyelesaikan penulisan RUU pada hari Minggu, sebelum melakukan pemungutan suara di Kongres pada hari Rabu.

Default AS akan menjungkirbalikkan ekonomi AS dan mengganggu pasar global.

Di AS, efek langsungnya adalah pemerintah akan segera kehabisan dana untuk membayar tunjangan kesejahteraan dan program pendukung lainnya.

Dalam jangka waktu yang lama, krisis akan menyebabkan ekonomi AS jatuh ke dalam resesi - dan ini akan mengakibatkan meningkatnya pengangguran.

Resesi AS akan berdampak besar bagi banyak negara di seluruh dunia, di mana AS adalah mitra dagang utama banyak negara.

Dan karena dolar AS adalah mata uang cadangan dunia, default juga pasti akan menyebabkan kepanikan di seluruh dunia, yang pada akhirnya menyebabkan harga banyak komoditas naik.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negosiasi Presiden & DPR Alot, AS Mau 'Bangkrut' 1 Juni!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular