
Ganasnya Militer Anti Putin, Rusia Terancam Perang Saudara!
Rusia sepertinya mulia terpecah belah. Hal itu ditandai oleh serangan di wilayahnya di Belgorod beberapa hari terakhir ini.

Perwakilan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RDK) mengadakan pengarahan di dekat perbatasan di Ukraina utara. (Future Publishing via Getty Images)

Rusia sepertinya mulia terpecah belah. Hal itu ditandai oleh serangan di wilayahnya di Belgorod beberapa hari terakhir ini. Wilayah ini cukup dekat dengan Ukraina yang sedang berperang dengan Rusia sehingga Kremlin menuduh Kyiv di belakang serangan itu. (Future Publishing via Getty Images)

Di tengah serangan ini, secara tiba-tiba, muncul kelompok-kelompok paramiliter baru yang menyebut menjadi dalang dibalik serangan itu. Mereka mengklaim merupakan kubu partisan yang anti terhadap rezim Presiden Vladimir Putin. (Future Publishing via Getty Images)

Sekitar 10 pejuang dari kelompok bernama Legiun Kebebasan Rusia dan 30 lainnya dari Korps Sukarelawan Rusia menyebar di lapangan pada Rabu untuk acara pers yang juga berfungsi sebagai putaran kemenangan setelah serangan di Belgorod. (Future Publishing via Getty Images)

Terlihat seorang bernama Maximillian Andronnikov, yang memproklamirkan diri sebagai komandan Legiun Kebebasan Rusia, membuat sebuah pernyataan. Di bawah nama panggilan Caesar, ia diketahui menjabat sebagai juru bicara media untuk grup tersebut. (Future Publishing via Getty Images)

Dengan serangan ke Rusia Selatan minggu ini, sorotan ke Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia terus memuncak. Sejumlah gerilyawan kelompok tersebut adalah veteran kelompok anti-Kremlin. (Future Publishing via Getty Images)

Andronnikov sebelumnya adalah anggota Gerakan Kekaisaran Rusia (RIM), sebuah kelompok ultranasionalis yang secara terbuka menentang Vladimir Putin tetapi juga menerjunkan pejuang pro-Rusia dalam perang di Ukraina sejak 2014. (Future Publishing via Getty Images)

Andronnikov bekerja sebagai pelatih panahan pada 2022 ketika serangan skala besar dimulai dan dengan cepat berangkat ke Ukraina, bertempur di pihak Kyiv sejak itu dan mengatakan awal tahun ini bahwa tujuan utamanya adalah menyingkirkan Putin dari kekuasaan. (Future Publishing via Getty Images)

Sebelum serangan ini, dia mengatakan telah bertempur di dekat kota Bakhmut, yang merupakan medan perang terberat baik bagi Rusia dan Ukraina. (Future Publishing via Getty Images)