Satgas Pangan Polri Blak-blakan Penyelundupan Bawang Putih

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
25 May 2023 18:46
Kuli panggul mengangkat karung bawang putih di Pasar Kramat jati,  Jakarta Timur, Selasa 7/5. Pedagang Los Eceran dikawasan pasar Kramat jati menjual bawang putih Rp 35.000 per kilogram turun dari harga sebelumnya Rp45.000 karena pasokan bawang putih sudah sedikit stabil. Harga bawang putih yang dijual Eceran seharga Rp50. 000 sampai Rp60. 000. Harga bawang  merah naik sedikit dari Rp 20.000 menjadi Rp 22. 000 harga Los Eceran. Harga Cabe merah turun menjadi Rp 25.000 turun saat kemarin naik Rp 30.000 sampai Rp 40.000.   (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Bawang Putih di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri Helfi Assegaf tak menampik kerap ditemukan penyelundupan maupun penimbunan bawang putih. Untuk itu, Satgas Pangan Polri terus melakukan pengawasan dan penindakan, terutama jika ditemukan indikasi penimbunan.

Helfi memaparkan, pada tahun 2021-2022 lalu pihaknya telah menindak beberapa temuan, namun pada tahun 2023 hingga saat ini pihaknya masih belum menemukan temuan baru atau bahkan laporan penyelundupan maupun penimbunan bawang putih.

"Untuk tahun 2023, Satgas Pangan sampai dengan saat ini belum menemukan adanya penyelundupan bawang putih, sampai dengan hari ini ya. Di tahun 2021-2022 ada, tapi untuk sampai tahun 2023 ini sementara masih belum ada temuan," kata Helfi di Jakarta, Kamis (25/5/2023).

"Tetapi satgas kita terus memantau, memonitor supaya tidak terjadi. (Begitu ada) Temuan kita langsung dorong ke lapangan. Misalnya ada di gudang mana ya, maka kita langsung dorong keluar, sehingga tidak terjadi penimbunan. Kita mengutamakan pemanfaatan kebutuhan untuk masyarakat. Barang harus sampai ke masyarakat, jangan sampai ada numpuk di gudang. Makanya, anggota kita mengecek ke gudang-gudang," tambahnya.

Helfi menekankan, kenaikan harga bawang putih saat ini disebabkan karena barang yang langka.

"Memang masih kurang stoknya dan masih menunggu barang dari luar, sementara realisasi impor masih menunggu beberapa hal, mudah-mudahan bisa cepat direalisasikan," ujar Helfi.

Kartel Mafia

Sementara itu, Ketua bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan BPP Hipmi M Hadi Nainggolan mengatakan, tata niaga impor bawang putih ini sangatlah tidak sehat dan benar-benar sudah dikuasi para kartel mafia yang menguasai berbagai lininya.

"HIPMI mensinyalir kartel impor bawang putih semakin memiliki bekingan kuat saat menjelang pemilu, termasuk menuju pemilu 2024 ini. Kita berharap pemerintah dan penegak hukum bisa bertindak tegas demi menjaga tataniaga yang lebih sehat. Apalagi komoditas ini menjadi salah satu kebutuhan pokok di Indonesia," kata Hadi dalam keterangan resmi dikutip Kamis (25/5/2023).


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Lebaran Masih Lama, Harga Bawang Putih Terus Terbang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular