Anies Kritik Jokowi Soal Jalan, Ini Jawab Menteri Basuki!
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merespons kritikan calon presiden Anies Baswedan terhadap pembangunan jalan era Presiden Joko Widodo yang kalah jika dibandingkan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Basuki, kritikan itu disebabkan adanya kesalahan pembacaan data oleh Anies dari sumber rujukan yang ia gunakan, yakni salah satu data di media massa. Untuk datanya sendiri menurut Basuki tidak ada kesalahan, meski perlu ada yang diperbaiki.
"Tapi enggak usah berpolemik lah itu. Nanti datanya akan diperbaiki," ujar Basuki saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Kendati begitu, ia kembali menegaskan, kemungkinan besar Anies salah membaca data terkait jalan itu. Sebab, ia mengaku data yang disajikan salah satu media massa itu memang tidak ada kesalahan dan datanya bagus.
"Kelihatannya iya (salah baca). Kalau datanya bagus, datanya betul," ucap Basuki.
Calon Presiden RI dari Partai Nasdem, PKS & Demokrat Anies Baswedan secara blak-blakan mengkritik strategi era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggenjot pembangunan jalan tol. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu membandingkan kondisi jalan di zaman Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anies menyinggung, era Presiden SBY pencapaian pembangunan jalan 10 kali lipat dari Jokowi. Dia bilang, Jokowi memang membangun 63% jalan tol yang ada di Indonesia, tepatnya 1.569 km dari 2.499 km tol yang ada.
"Namun itu adalah jalan berbayar, sedangkan yang tidak berbayar, yang digunakan secara gratis yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut-sudut desa ke perkotaan, yang bawa produk pertanian, perkebunan, dan perikanan dari sentra-sentra baik jalan nasional, provinsi dan kabupaten hanya 19.000 km saja," ujar Anies dalam acara Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera pada Sabtu (20/5/2023).
Dia kemudian menyebut, pada era SBY jalan tidak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 km atau 7,5 kali lipat.
"Bila dibanding jalan nasional pemerintah ini 590 km, 10 tahun sebelumnya 11 ribu km. 20 kali lipat. Kita belum bicara mutu, standar, itu baru panjang," kata Anies.
(mij/mij)