Foto Internasional

Militer Anti-Putin yang Bisa Picu Perang Saudara di Rusia

Getty Images, CNBC Indonesia
Kamis, 25/05/2023 13:02 WIB

Muncul kelompok-kelompok paramiliter baru di Rusia, di mana kubu itu partisan yang anti terhadap rezim Presiden Vladimir Putin.

1/7 Perwakilan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RDK) mengadakan pengarahan di dekat perbatasan di Ukraina utara. (Getty Images/NurPhoto)

Rusia baru-baru ini mendapatkan serangan di wilayahnya di Belgorod. Wilayah ini cukup dekat dengan Ukraina yang sedang berperang dengan Moskow, sehingga Kremlin menuduh Kyiv di belakang serangan itu. (Getty Images/NurPhoto)

2/7 Perwakilan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RDK) mengadakan pengarahan di dekat perbatasan di Ukraina utara. (Getty Images/NurPhoto)

Di tengah tudingan tersebut, muncul kelompok-kelompok paramiliter baru yang menyebut menjadi dalang di belakang aksi itu. Mereka mengeklaim merupakan kubu partisan yang anti terhadap rezim Presiden Vladimir Putin. (Getty Images/NurPhoto)

3/7 Perwakilan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RDK) mengadakan pengarahan di dekat perbatasan di Ukraina utara. (Getty Images/NurPhoto)

Terlihat seorang bernama Maximillian Andronnikov, yang memproklamirkan diri sebagai komandan Legiun Kebebasan Rusia, membuat sebuah pernyataan. Di bawah nama panggilan Caesar, ia diketahui menjabat sebagai juru bicara media untuk grup tersebut. "Kami orang Rusia sama seperti Anda," katanya yang kemudian diunggah secara online, dikutip The Guardian, Kamis, (25/5/2023). (Getty Images/NurPhoto)

4/7 Perwakilan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RDK) mengadakan pengarahan di dekat perbatasan di Ukraina utara. (Getty Images/NurPhoto)

Dengan serangan ke Rusia Selatan minggu ini, sorotan ke Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia terus memuncak. Sejumlah gerilyawan kelompok tersebut adalah veteran kelompok anti-Kremlin. (Getty Images/NurPhoto)

5/7 Perwakilan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RDK) mengadakan pengarahan di dekat perbatasan di Ukraina utara. (Getty Images/NurPhoto)

Andronnikov sendiri sebelumnya adalah anggota Gerakan Kekaisaran Rusia (RIM), sebuah kelompok ultranasionalis yang secara terbuka menentang Vladimir Putin tetapi juga menerjunkan pejuang pro-Rusia dalam perang di Ukraina sejak 2014. Seorang anggota RIM yang mengenal Andronnikov mengatakan bahwa ia keluar dari grup tersebut sebelum perang di Ukraina dimulai pada tahun 2014. (Getty Images/NurPhoto)

6/7 Perwakilan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RDK) mengadakan pengarahan di dekat perbatasan di Ukraina utara. (Getty Images/NurPhoto)

Andronnikov, yang lahir di Sochi dan kemudian tinggal di St. Petersburg, juga dipanggil sebagai saksi dalam kasus tahun 2012 tentang dugaan kudeta militer yang direncanakan oleh beberapa pria di kota Ekaterinburg, Ural. Andronnikov, yang saat itu adalah kepala klub patriotik-militer St Petersburg, tidak didakwa. (SERGEY BOBOK/AFP via Getty Images)

7/7 Perwakilan Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RDK) mengadakan pengarahan di dekat perbatasan di Ukraina utara. (Getty Images/NurPhoto)

Milisi juga termasuk anggota dinas keamanan Rusia yang membelot. Ilya Bogdanov, mantan perwira FSB, meninggalkan Rusia ke Ukraina pada 2014. Video yang diterbitkan dari minggu ini menunjukkan Bogdanov membajak kendaraan pengangkut personel lapis baja BTR-82A Rusia selama pertempuran. (SERGEY BOBOK/AFP via Getty Images)