
Proyek Raksasa Blok Masela Dievaluasi, Akan Balik ke Negara?

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Masela bakal dievaluasi. Hal tersebut menyusul alotnya negosiasi pengalihan hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell sebesar 35% di Blok Masela ke PT Pertamina (Persero).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan jika rencana pengembangan proyek Blok Masela tidak kunjung segera dilaksanakan, maka pihaknya akan melakukan evaluasi. Mengingat, proses pelepasan PI oleh Shell ini membuat rencana pengembangan Blok Masela oleh Inpex selaku operator menjadi berlarut-larut.
"Kalau misalnya isu pelepasan PI Shell menjadi salah satu faktor Inpex ini gak bisa jalan, kalau Shell terlalu lama menahan dan tidak segera melaksanakan divestasi yang sudah dijanjikan sejak lama, sejak awal 2020 kan, sudah tiga tahunan, oleh karena itu kita mesti review apa yang bisa kita ambil," kata Dwi saat ditemui di Gedung DPR, Rabu (24/5/2023).
Oleh sebab itu, Dwi berharap agar rencana pengembangan Blok Masela dapat berjalan kembali. Pasalnya, apabila operator maupun pemegang PI tidak segera melaksanakan kegiatan, pemerintah akan segera mengambil sikap.
"Tentu government mengambil langkah-langkah supaya apa saja hal-hal yang menjadi pending matters untuk bisa diselesaikan, kita harapkan kontraktor maupun pemegang PI bertanggung jawab atas POD yang disetujui tersebut," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah mengungkapkan kekecewaannya terhadap Shell lantaran proses negosiasi pengalihan hak partisipasi sebesar 35% ke PT Pertamina berjalan lamban. Hal ini pun bakal berdampak pada jadwal operasi dari Blok Migas jumbo tersebut.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji sebelumnya menjelaskan dengan proses negosiasi pengalihan PI Shell yang cukup berbelit, pemerintah terpaksa harus kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan sumber gas dari Blok Masela ini.
"Masela itu kan agak lama, jadi pemerintah kehilangan opportunity-nya panjang itu akhirnya Pak Menteri menyampaikan kecewa lah jadi kami ingin follow up mau revisit pod-nya," ujar Tutuka saat ditemui di Gedung DPR, Selasa (23/5/2023).
Karena itu, dalam waktu dekat ini pemerintah akan meninjau kembali perencanaan pengembangan atau biasa yang disebut Plan of Development (POD) yang telah disusun operator. Inpex sendiri diketahui memegang kepemilikan hak partisipasi sebesar 65% di Blok Masela.
"Kita lihat pod-nya gimana kok bisa lama sekali. (Mengenai harga) itu urusan bisnis saya gak bisa menyatakan tapi pemerintah kecewa karena terlalu lama," kata Tutuka.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Blok Masela Gak Kunjung Kelar, Bos SKK Migas: Namanya Proyek Abadi
