Fenomena Mengerikan, Satu Per Satu Pabrik di Jakarta Tutup

Martyasari Rizky & Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Selasa, 23/05/2023 12:45 WIB
Foto: Ilustrasi Pekerja Pabrik (AP Photo/Greg Baker)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik-pabrik di kawasan industri dan kawasan berikat dikabarkan banyak yang tutup. Karena itu, pemerintah diminta bersama-sama semua pihak terkait segera bertindak untuk mencegah efek domino yang lebih berbahaya.

"Saya baru ke Cikarang, ada satu pabrik yang baru tutup. Manufaktur," kata Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta Nurjaman kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (23/5/2023).

"Banyak sekarang (pabrik tutup). Saya sesekali ke Jababeka (kawasan industri), banyak pabrik yang kosong. Kenapa?," tambahnya.


Hal ini, lanjut dia, menunjukkan kondisi sektor industri di dalam negeri yang membutuhkan penanganan segera. Apalagi, dia mengakui, kondisi yang terlihat saat ini adalah seperti gunung es, di mana yang tampak tidak menunjukkan kondisi sebenarnya yang lebih parah.

"Bisa dilihat dulu ramenya Jababeka, sekarang kosong banyak. Ke Jakarta Utara, di KBN itu cek saja, dulu banyak pabrik, ada berapa industri di sana. Sekarang hilang semua," tukas dia.

"Mungkin ada yang merger, tapi nggak begitu signifikan. Karena merger itu salah satu cara pengusaha untuk menyelamatkan perusahaan. Atau bisa dengan efisiensi lain.

Karena itu, kata Nurjaman, kondisi ini tidak bisa ditangani oleh sepihak, hanya pemerintah atau hanya jadi beban pengusaha.

"Nggak mungkin dipegang hanya satu sektor, nggak memungkinkan. Semua harus turun tangan, pekerja, pengusaha, pemerintah. Nggak bisa sendiri," katanya.

"Apa insentif yang bisa diberikan? Apa masalah utamanya? Karena kondisi saat ini belum pulih benar dari akibat pandemi. Jadi, bagaimana cara menyelamatkannya?," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar tidak berkenan dikonfirmasi terkait kabar banyaknya pabrik yang tutup di kawasan industri.
 


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HKI Desak UU Kawasan Industri, Atasi Tumpang Tindih Regulasi