Ekonomi RI 'Ngegas' Habis Covid, Sri Mulyani: Itu Bukan Luck

Widya Finola Ifani Putri, CNBC Indonesia
19 May 2023 14:40
Menkeu Sri Mulyani Pidato di Rapat Paripurna DPR RI KE-23 . (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Menkeu Sri Mulyani Pidato di Rapat Paripurna DPR RI KE-23 . (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang dapat pulih dari tekanan pandemi Covid-19 dengan cepat dibandingkan mayoritas negara lainnya di dunia. Menurutnya, pencapaian ini bukan karena kebetulan.

"Pencapaian ini bukan merupakan suatu kebetulan atau semata-mata faktor "luck"," ucap Sri Mulyani dalam rapat paripurna DPR RI, Jumat (19/5/2023).

Tercatat, perekonomian Indonesia tumbuh 3,7% pada tahun 2021, dan semakin kuat pada 2022 dengan tumbuh sebesar 5,3%. Pada 2022, PDB riil Indonesia bahkan mencapai 7,0%, di atas level periode sebelum pandemi.

Tingkat pengangguran juga berhasil ditekan menjadi 5,5% pada Februari 2023, dari yang sebelumnya 7,1% pada Agustus 2020. Selain itu, tingkat kemiskinan menurun dari 10,2% menjadi 9,6% pada 2022.

Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 yang cepat dikarenakan efektivitas kebijakan pengendalian pandemi serta tersedianya vaksin. Alokasi APBN juga mengambil peran besar mendukung percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

"Melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), fleksibilitas kebijakan fiskal dimanfaatkan dengan optimal untuk mengatasi tantangan yang sangat dinamis di masa pandemi, terutama untuk mengamankan kebutuhan medis penanganan pandemi, melindungi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), serta meminimalkan risiko keterpurukan dunia usaha yang lebih dalam, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)." jelas Sri Mulyani.

Dampak pandemi covid-19, kata Sri Mulyani, memang menyebabkan terjadinya kontraksi aktivitas ekonomi di hampir seluruh dunia. Namun, kontraksi ekonomi Indonesia termasuk yang moderat.

"Ekonomi Indonesia terkontraksi 2,1%, jauh lebih moderat dibandingkan kontraksi yang terjadi di Filipina (-9,5%), Thailand (-6,2%), Malaysia (-5,5%), dan Singapura (-3,9%)," katanya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Dunia Memang Sedang Tidak Baik Tapi RI Tangguh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular