Uji Coba Pembatasan Pertalite, Pendaftar MyPertamina 6,7 Juta

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia

Jumat, 19/05/2023 13:35 WIB

Foto: Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) membeberkan masyarakat yang mendaftarkan kendaraan roda empatnya sebagai pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar subsidi terus mengalami kenaikan.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, hingga saat ini tercatat jumlah pendaftar Program Subsidi Tepat pada aplikasi atau situs MyPertamina telah tembus 6,77 juta unit kendaraan.

"Sudah lebih dari 6,7 juta kendaraan yang didaftarkan. 6,77 juta per hari ini," kata Irto kepada CNBC Indonesia, Jumat (19/5/2023).

Oleh sebab itu, Irto mendorong masyarakat untuk segera melakukan pendaftaran subsidi tepat MyPertamina. Pasalnya, saat ini pihaknya tengah melakukan uji coba pembatasan pembelian BBM Pertalite di empat wilayah di Indonesia yaitu Aceh, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Timika.

Pembatasan pembelian Pertalite berlaku bagi masyarakat yang belum mendaftar di Program Subsidi Tepat MyPertamina. Sementara bagi yang sudah mendaftar, tidak ada batasan pembelian maksimal per harinya.

"Bagi yang sudah terdaftar bisa mengisi seperti biasa. Namun yang belum terdaftar bisa mengisi max 20 liter/hari," ucapnya.

Untuk diketahui, Pertamina menyampaikan paling tidak terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan oleh pengguna BBM bersubsidi sebelum dapat melakukan transaksi di SPBU. Di antaranya yakni pendaftaran, pencocokan data, dan mendapatkan QR Code.

Tahapan pertama yakni pendaftaran via subsiditepat.mypertamina.id. Dalam tahap ini pengguna dapat memasukan data diri dan kendaraan, beserta foto dokumen terkait seperti STNK, KTP dan lain sebagainya. Setelah itu, pengguna melakukan self declare terkait pertanggungjawaban data yang disubmit.

Tahapan kedua yakni pencocokan data. Adapun data yang sudah disubmit oleh pengguna akan dicocokkan oleh tim backoffice dengan dokumen yang di-upload, serta ketentuan subsidi yang berlaku.

Tahapan ketiga, pengguna mendapatkan email pemberitahuan terkait hasil verifikasi, dan jika layak mendapat subsidi akan mendapatkan QR Code dengan dua cara, yakni melalui akun pengguna di website Subsidi Tepat dan melalui fasilitas QR Code Subsidi Tepat di aplikasi MyPertamina.