
Catat! Negara Eropa Ini Mau Ganti Nama, Begini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Republik Ceko berupaya untuk menekan penggunaan nama baru negara itu dalam forum-forum informal. Hal ini terungkap dari laporan Timeout.com yang mengulas nama baru Negeri Seribu Kastil itu.
Dalam laporan yang dikutip Senin (15/5/2023), Republik Ceko disebutkan menginginkan agar disebut sebagai 'Czechia' dalam acara olahraga, sastra, dan surat kabar. Keinginan Praha ini juga mulai terlihat di Google Maps, di mana situs itu menuliskan Republik Ceko sebagai Czechia.
Czechia dan Republik Ceko keduanya telah digunakan dalam kapasitas resmi sejak 2016. Czechia sejauh ini digunakan sebagai bentuk singkat.
Namun, mulai sekarang, nama Republik Ceko hanya akan digunakan untuk hal-hal seperti dokumen resmi pemerintah, korespondensi resmi, dan bisnis kedutaan. Semacam bagaimana Prancis disebut 'Republik Prancis' dalam beberapa konteks yang sangat formal.
Czechia, di sisi lain, adalah sebutan yang lebih disukai negara dalam situasi yang lebih praktis dan tidak terlalu formal. Czechia akan digunakan dalam hal-hal seperti karya sastra dan surat kabar, serta oleh atlet yang mewakili negara seperti olahragawan.
Ini bukan pertama kalinya Czechia (atau tanah yang sekarang menjadi negara) mengalami perubahan nama. Secara historis dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Bohemia, daerah itu dikenal sebagai Czechia sejak tahun 1990-an, ketika masih menjadi bagian dari Cekoslowakia.
Di tahun 1992, Cekoslovakia terpecah menjadi dua negara yakni Republik Ceko dan Slovakia. Pemisahan ini dilakukan secara damai tanpa peperangan.
Langkah Republik Ceko ini sebenarnya didahului oleh Turki. Negeri Anatolia itu mengganti namanya dari Turkey dalam Bahasa Inggris menjadi Turkiye.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut nama ini lebih mewakili warisan budaya negara pimpinannya itu. Selain itu, Turkey seringkali menjadi bahan lelucon karena sama persis dengan sebuah kata dalam Bahasa Inggris yang berarti ayam kalkun.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wabah Serang 'Jantung Eropa', Kasus Infeksi Meningkat