
Jenderal Persemakmuran Inggris Tiba-Tiba ke Rusia, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Komandan pasukan darat Afrika Selatan (Afsel) dilaporkan mengadakan lawatan ke Rusia. Hal ini terjadi beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) menuduh Afsel diam-diam memberikan senjata ke Rusia saat Moskow sedang menyerang Ukraina.
Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) mengatakan pertemuan itu "direncanakan jauh sebelumnya" sebagai bagian dari "'pengaturan lama". Selain itu, ditegaskan bahwa kunjungan ini merupakan niat baik atas undangan tentara Rusia.
Dalam sebuah pernyataan, SANDF mengonfirmasi bahwa Kepala Angkatan Darat Afsel, Letnan Jenderal Lawrence Mbatha, berada di Moskow untuk pertemuan bilateral antara dua militer.
"Harus dicatat bahwa Afsel memiliki hubungan bilateral Militer ke Militer dengan berbagai negara di benua itu dan sekitarnya," kata lembaga itu dalam akun Twitter-nya.
"SANDF menerima banyak delegasi militer ke negara tersebut dan mengirimkan delegasinya sendiri ke negara lain untuk membahas masalah yang menjadi kepentingan bersama."
Afsel sendiri mengatakan negaranya tidak memihak dalam perang Rusia-Ukraina. Namun, negara-negara Barat menganggapnya sebagai salah satu sekutu terdekat Moskow di benua itu.
Sejauh ini, Pretoria menolak untuk mengutuk perang Rusia di Ukraina dan abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB tentang perang Moskow di tetangganya itu. Tak hanya itu, Afsel juga berhubungan dekat dengan Moskow dalam aliansi dagang BRICS.
Sementara itu, kunjungan Jenderal Afsel sendiri terjadi setelah Duta Besar AS untuk Pretoria Reuben Brigety mengatakan bahwa pihaknya yakin senjata dan amunisi dari negara Persemakmuran Inggris itu telah dimuat ke kapal barang Rusia yang berlabuh di Pangkalan Angkatan Laut Cape Town Desember lalu.
Brigety mengatakan pihaknya yakin kapal yang berlabuh itu berada dalam sanksi Washington. Ia kemudian menanyakan netralitas Pretoria dalam perang Rusia melawan Ukraina.
"Pejabat senior AS memiliki 'kekhawatiran mendalam' atas kebijakan non-blok dan netralitas Afsel atas perang Rusia di Ukraina," paparnya.
Klaim pengiriman senjata rahasia ke Rusia mendapat tanggapan emosional dari Presiden Afsel Cyril Ramaphosa. Ia tidak menyangkal tuduhan itu dengan jelas tetapi mengatakan penyelidikan atas masalah tersebut akan diluncurkan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia & China Kompak Bawa Militernya ke Afrika, Ada Apa?