Gegara Bansos Jokowi-Nasi Bungkus Caleg, Harga Telur Terbang
Jakarta, CNBC Indonesia - Peternak ayam buka suara soal alasan dan penyebab harga komoditas telur belakangan ini mengalami lonjakan. Kenaikan harga telur ini pun jadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan ke Pasar Rakyat Talang Banjar, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Selasa (16/5/2023).
Menurutnya harga-harga bahan pokok sehabis lebaran masih cenderung stabil, hanya telur saja yang harganya sedikit naik.
Presiden Peternak Layer Indonesia sekaligus Wakil Ketua Umum HKTI Bidang Peternakan dan Perikanan Ki Musbar Mesdi mengatakan, kenaikan harga dipicu oleh harga pokok produksi yang meningkat, ketersediaan pasokan telur dalam negeri yang masih belum pulih 100%.
Ditambah, peningkatan kebutuhan dan pesanan nasi bungkus dan rames di masa pendaftaran bakal calon legislatif (caleg) pada Mei ini.
"Jadi begini ya, sebetulnya harga telur naik itu hanya menyesuaikan dengan aspek supply demand telur secara nasional ya, di mana posisinya saat ini populasi ayam petelur nasional belum pulih 100%," kata Ki Musbar kepada CNBC Indonesia, Selasa (16/5/2023).
Kemudian, harga pokok produksi yang meningkat seiring dengan kenaikan harga pakan pabrik saat ini, katanya, juga menjadi pemicu melonjaknya harga telur ayam di pasaran.
"Harga pokok produksi meningkat seiring dengan kenaikan harga pakan pabrik saat ini, dan pemerintah tidak bisa lakukan intervensi pabrikan," ujarnya.
Ki Musbar mengatakan, dengan kondisi pasokan telur ayam yang masih belum pulih sepenuhnya, ditambah dengan adanya program Keluarga Rentan Stunting (KRS) dari Bapanas. Di mana pemerintah memberikan bantuan sosial (bansos) berupa ayam dan telur kepada keluarga rawan stunting ternyata juga menjadi pemicu melonjaknya harga telur ayam.
"Kegiatan pemerintah dalam menyerap daging dan telur ayam untuk program KRS Bapanas sangat terasa pengaruhnya di saat populasi belum pulih 100%," kata Musbar.
"Solusinya, di saat biaya produksi per kilogram naik, diharapkan Bapanas sesuai Perpres 125 tahun 2023 bisa lakukan re-evaluasi Perbadan No 5 tahun 2022 (Perbadan No 5/2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras yang telah ditetapkan 5 Oktober 2022)," lanjut dia.
Musbar menyebut peningkatan kebutuhan dan pesanan nasi bungkus dan rames di masa pendaftaran bakal calon legislatif pada Mei ini juga menjadi faktor dari naiknya harga telur ayam, di mana permintaan tinggi namun pasokan tak mencukupi.
"Mei ini sudah mulai pendaftaran bakal caleg merata diseluruh Indonesia. Otomatis kebutuhan nasi bungkus atau nasi rames pasti juga meningkat ya," pungkas dia.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga telur hari ini, Selasa (16/5/2023) di tingkat pedagang eceran secara rata-rata nasional terus naik dalam sepekan terakhir.
Harga tertinggi hari ini sudah mencapai Rp37.280 per kg, dilaporkan terjadi di Maluku. Sedangkan, harga rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran hari ini naik Rp130 ke Rp30.000 per kg. Sepekan lalu, harganya masih bertengger di Rp29.050 per kg.
(dce)