Internasional

Keji! Junta Myanmar Bakar Hidup-Hidup 19 Warga saat KTT ASEAN

sef, CNBC Indonesia
15 May 2023 15:07
Ilsutrasi Kebakaran Rumah. (Dok. Freepik)
Foto: Ilsutrasi Kebakaran Rumah. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia- Junta militer Myanmar dilaporkan membakar hidup-hidup warganya saat KTT ASEAN digelar 10 Mei lalu. Warga sipil yang menjadi korban termasuk anak-anak di bawah umur.

Radio Free Asia (RFA) bahkan melaporkan total ada 19 warga tewas mengenaskan. Ini diakui baik kerabat korban, saksi, maupun juru bicara pemerintah bayangan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).

Kejadian bermula dari serangan di wilayah Bago selatan-tengah. Junta memerangi pemberontak etnis Karen dan anggota Pasukan Pertahanan Rakyat, sekelompok warga yang mengangkat senjata sejak kudeta militer ke pemerintah Aung San Suu Kyi, Februari 2021.

Pembantaian terjadi beberapa jam setelah serangan ranjau jarak jauh pemberontak. Pasukan junta membalas dengan menangkap orang-orang yang tinggal di desa Nyaung Pin Thar di kotapraja Htantabin, lalu membakar mereka sampai mati sekitar pukul 05.00 sore.

"Lima anggota keluarga yang sama, termasuk seorang anak berusia enam tahun tewas," kata seorang kerabat, dikutip Senin (15/5/2023).

"Pasukan junta militer membunuh mereka begitu saja," kata penduduk desa lainnya.

Awalnya dilaporkan 18 orang tewas. Tetapi akhir pekan lalu, Persatuan Nasional Karen (KNU), sayap politik Tentara Pembebasan Nasional Karen, mengumumkan bahwa penduduk lain telah dibakar sampai mati di desa Nyaung Pin Thar di kotapraja Htantabin.

"Pasukan junta masih berada di dekat desa tersebut dan jumlah korban tewas bisa lebih banyak karena daerah tersebut sekarang seperti medan perang," kata pernyataan KNU.

Diketahui, batalyon ke-44 militer junta beroperasi di wilayah itu. Ada pula dan unit-unit dari Divisi Infanteri Ringan ke-73, 599, 590 dan 48.

Sementara itu, dalam pernyataan berbeda, NUG dan para saksi mengatakan para korban berusia antara lima hingga 70 tahun. Dari 18 korban awal ada 10 perempuan dan delapan laki-laki, dengan sebagian besar berumur di atas 50 tahun.

"Ini adalah pembantaian lain yang dilakukan oleh dewan militer," kata juru bicara NUG Nay Phone Latt.

Sayangnya, juru bicara junta militer wilayah Bago Tin Oo tak memberi komentar. Pasukan Junta dilaporkan telah melakukan 64 pembunuhan massal di seluruh Myanmar antara tanggal 1 Februari.

Sebelumnya, kudeta dari 2021 hingga pertengahan Maret 2023, mengakibatkan kematian 766 orang. Ini merupakan data resmi Kementerian Hak Asasi Manusia NUG.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri! Junta Myanmar Disebut Bantai 33 Orang di Dalam Biara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular