Mohon Maaf, Kaya atau Miskin Warga RI Ditentukan Bank Dunia!

Arrijal Rachman & Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Kamis, 11/05/2023 10:10 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia menetapkan garis kemiskinan ekstrem menjadi US$ 2,15 per orang per hari. Angka ini naik dari sebelumnya, US$ 1,90.

Kenaikan angka ini dipicu oleh keputusan Bank Dunia mengubah hitungan purchasing power parities (PPP)pada tahun lalu. Basis perhitungan baru berdasarkan PPP 2017 sementara yang lama adalah PPP 2011.

Tak hanya kemiskinan ekstrem yang berubah, batasan kelas penghasilan menengah ke bawah pun bergeser. Batas kenaikan tersebut dinaikkan menjadi US$ 3,65 per hari dari sebelumnya US$ 3,20.


Sementara itu, batas kelas berpenghasilan menengah ke atas menjadi US$ 6,85 per hari dari sebelumnya US$ 5,50 per hari. Dari hitungan PPP US$ 1,90 per hari, Bank Dunia menganggap Indonesia telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem, dari 19% pada 2002 menjadi 1,5% pada 2022.

Namun, sebagai calon negara berpenghasilan menengah ke atas, Indonesia menurut Bank Dunia perlu memperluas fokusnya di luar kemiskinan ekstrem, dengan beralih dari garis kemiskinan US$ 1,9 per kapita per hari.

"Fokusnya juga harus mencakup rumah tangga yang secara ekonomi tidak aman, yang rentan jatuh kembali ke dalam kesmikinan," tulis Bank Dunia dalam laporan bertajuk 'Indonesia Poverty Assessment: Pathways Towards Economic Security'.

Bank Dunia mengungkapkan penurunan tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia yang menjadi 1,5% pada 2022 tersebut berkat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan dukungan fiskal pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat miskin dan rentan.

"Kemiskinan ekstrem yang diukur berdasarkan PPP pada tahun 2011 sebesar US$ 1,9 turun menjadi 1,5% pada 2022," jelas Bank Dunia.

Bank Dunia berharap Indonesia melanjutkan dan mempercepat upaya pengentasan kemiskinan bagi segmen penduduk yang lebih besar, sesuai dengan cita-citanya untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045.

menurut Bank Dunia, Indonesia perlu untuk menetapkan sasaran yang lebih tinggi untuk meningkatkan kehidupan sepertiga penduduk Indonesia yang secara ekonomi masih tidak aman. Misalnya dengan mengubah pengukuran PPP menjadi US$ 3,2 per hari.

Peralihan PPP menjadi US$ 3,2 per hari akan berdampak bukan hanya pada jumlah orang miskin, melainkan juga profil mereka, misalnya dengan masuknya lebih banyak pekerja di luar sektor pertanian.

Namun perubahan ini justru membuat khawatir Sri Mulyani. Dia khawatir 40% masyarakat Indonesia jatuh miskin seketika.

"Ibu Satu Kahkonen (Country Director World Bank Indonesia) mengatakan dalam pidatonya, ketika anda dapat menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi nol, tapi garis kemiskinan anda adalah US$ 1,9, anda harus gunakan US$ 3. Seketika 40% kita semua menjadi miskin," kata Sri Mulyani dalam acara World Bank's Indonesia Poverty Assessment di Jakarta, dikutip Rabu (10/5/2023).

Adapun, Bank Dunia menilai pendekatan multi cabang (multi-pronged approach) dapat dilakukan untuk bisa mencapai ambisi tersebut. Caranya dengan menciptakan peluang yang lebih baik, melindungi rumah tangga dari kemiskinan, dan mendanai investasi yang berpihak pada rakyat miskin.

Menciptakan peluang yang lebih baik, misalnya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Para pekerja di Indonesia perlu ditambah dengan keterampilan yang tepat untuk mempersiapkan diri mendapatkan pekerjaan baru, bukan hanya keterampilan digital, melainkan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang tepat.

"Kebijakan, misalnya dapat meningkatkan jenjang dan kualitas pendidikan menengah dan khususnya pendidikan tinggi, serta meningkatkan investasi pada pelatihan-pelatihan teknis dan kejujuran," jelas Bank Dunia.

Adapun untuk melindungi rumah tangga dari kemiskinan, pemerintah perlu untuk melakukan penargetan dan kecukupan bantuan yang diberikan. Selain itu, inklusi keuangan dapat diprioritaskan untuk memberikan akses yang lebih baik, misalnya lewat instrumen simpan pinjam.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Orang Miskin RI Naik Versi Bank Dunia, Ini Kata Pemerintah