
Potret Serangan Israel ke Jalur Gaza, Tewaskan 3 Jihadis
Israel kembali meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina, hingga membunuh tiga komandan senior milisi Jihad Islam dan sembilan warga sipil.

Israel kembali meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina, hingga membunuh tiga komandan senior kelompok milisi Jihad Islam dan sembilan warga sipil pada Selasa (9/5/2023) dini hari. (Ashraf Amra/Anadolu Agency via Getty Images)

Sejumlah bangunan nampak rusak setelah serangan udara pesawat tempur Israel. Militer Israel menuturkan serangan itu memang ditujukan ke markas Jihad Islam, salah satu milisi anti-Israel di wilayah itu. (Abed Zagout/Anadolu Agency via Getty Images)

Sebuah apartemen juga nampak terbakar akibat ledakan dari serangan udara Israel. Setidaknya sembilan warga sipil, termasuk empat anak-anak menjadi korban atas serangan tersebut, kata pejabat Palestina. (MOHAMMED ABED/AFP via Getty Images)

Orang-orang membawa jenazah anggota Jihad Islam ke kamar mayat rumah sakit Al Shifa, setelah dia terbunuh oleh serangan udara Israel, di Kota Gaza, Wilayah Palestina pada 9 Mei 2023. - Serangan udara Israel menewaskan sembilan orang sebelum fajar 9 Mei 2023 di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas. Militer Israel mengumumkan telah melakukan serangan terhadap "target Jihad Islam" Palestina di daerah tersebut. (ANAS BABA/AFP via Getty Images)

Isak tangis keluarga pecah saat mengetahui anggota keluarganya tewas di kamar jenazah Rumah Sakit Sifa. Militer Israel mengatakan pihaknya memang menargetkan tiga komandan senior Jihad Islam, kelompok bersenjata paling kuat kedua setelah Hamas di Jalur Gaza. Dua sumber Jihad Islam mengkonfirmasi kematian tiga komandan tersebut. (Ali Jadallah/Anadolu Agency via Getty Images)

Sebuah video yang tersebar di media sosial memperlihatkan ledakan dahsyat mengguncang Gaza. Rekaman gambar itu menunjukkan asap mengepul dan api membuat langit malam Gaza menjadi terang. Serangan udara ini menandai insiden terbaru dalam lebih dari satu tahun kekerasan yang meningkat. (Ashraf Amra/Anadolu Agency via Getty Images)