
Bus Masuk Jurang Beneran Gegara Anak Kecil Tarik Tuas Rem?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah bus pariwisata terperosok ke jurang di kawasan wisata Guci, Tegal, kemarin, Minggu (07/05/2023), pukul 09.00 WIB. Ada isu yang bersiliweran yang menyebut bahwa penyebab kecelakaan adalah karena seorang anak yang menarik tuas rem.
Isu ini pun liar di media sosial, banyak warganet yang terus membicarakan Guci. Hingga Senin (08/05/2023), jumlah tweet di Twitter mencapai 12,5 ribu tweet. Salah satunya disampaikan @MasUchi***
"REAL BOCIL KEMATIAN. Terperosoknya bus pariwisata ke sungai di daerah Guci Jawa Tengah dinilai karena bocil kematian yang melepas handle rem bus yang sedang parkir. Kalau memang valid, ini bisa jdi pelajaran bgi kita semua utk mengawasi perilaku anak," tulisnya.
"ktanya penyebabnya karena ada anak kecil mainan di sekitar ruang pengemudi? terakhir ke guci emang sepenuh itu wisatawan disana," tulis @_silentma***
"Di Guci. Menurut yg banyak beredar, ada anak main di kokpit bus, terus ngelepas parking brake. Dan tau sendiri kan Guci kek gimana? Akhirnya nyluruk lah itu bus," tulis @klapauc***
Kapolres Tegal AKBP Mochamad Sajarod mengaku sudah mendengar kabar yang ramai di media sosial tersebut. Namun, pihaknya saat ini tengah melakukan pendalaman.
"Nanti kami lakukan penyelidikan dan olah TKP. Setelah itu kita bisa mengetahui penyebab kendaraan tersebut bisa turun ke bawah. Apakah memang ada anak-anak yang memainkan hand rem atau tidak," katanya, dilansir dari detikcom, Senin (08/05/2023).
Adapun pengemudi bus mengaku telah mengganjal ban dan mengaktifkan rem tangan. Namun tiba-tiba bus melaju tanpa kendali dan jatuh terperosok ke sungai. Akibat kecelakaan ini, 2 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 35 penumpang lainnya luka-luka.
Ada kekhawatiran korban yang mengalami luka maupun meninggal dunia tidak mendapatkan jaminan, padahal di UU No 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Umum dengan jumlah santunan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
"Untuk korban meninggal dunia Jasa Raharja akan menyerahkan santunan sebagai perlindungan dasar sebesar Rp50 juta yang diberikan kepada ahli
waris yang sah. Sementara, untuk korban luka-luka kami telah memberikan jaminan biaya perawatan kepada rumah sakit sampai maksimal Rp 20 juta," ujar Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana.
Sementara itu sopir bus, Romyani mengaku berani turun dari bus karena sudah mengaktifkan rem tangan. Dia juga telah mengganjal roda bus. Namun, yang terjadi justru di luar kendali dimana bus justru meluncur ke area jurang.
"Semua sudah aman, bus sudah direm tangan dan ban diganjel. Semua lengkap," kata dia.
Tanpa disangka, supir dia turun dan ngobrol dengan panitia tur, bus itu tiba-tiba meluncur. Akhirnya bus tersebut masuk jurang.
"Semua lengkap tapi ternyata ada hal-hal yang terduga. Bus meluncur turun tak terkendali," katanya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kecelakaan Tragis di China: 17 Orang Tewas, 22 Luka-luka